Minggu, 5 Oktober 2025

Duduk Perkara Pasutri di Manggarai Timur Bikin Hoaks Soal Begal, Ujungnya Minta Maaf 

Petugas mendatangi langsung lokasi kejadian, menemui sumber informasi, serta melakukan pengecekan untuk memastikan kebenaran klaim tersebut

Editor: Eko Sutriyanto
POS-KUPANG.COM/HO
HOAKS BEGAL - Bripka Vinsensius Sahu sedang melakukan Pulbaket terkait informasi yang tidak benar di media sosial (facebook) bahwa ada aksi begal di Lokpahar, ruas jalan Colol-Watunggong 

TRIBUNNEWS.COM, MANGGARAI - Sepasang suami istri asal Desa Satar Nawang, Kecamatan Congkar, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur akhirnya meminta maaf setelah menyebarkan informasi yang tidak benar terkait adanya aksi begal di Lokpahar, ruas jalan Colol-Watunggong. 

Informasi yang tersebar melalui media sosial Facebook ini sempat meresahkan masyarakat hingga akhirnya pihak kepolisian turun tangan untuk melakukan klarifikasi.

Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto, mengungkapkan bahwa informasi mengenai adanya begal pertama kali muncul pada Selasa, 1 April 2025 sekitar pukul 23.00 WITA.

Sebuah akun Facebook bernama Asty Rofina Msi mengunggah sebuah postingan di grup Demokrasi Manggarai Timur yang berisi peringatan bagi pengguna jalan yang hendak melintas di Lokpahar pada malam hari.

Dalam postingannya, akun tersebut menulis: "Kejadian di Lokpahar malam ini, bagi teman-teman yang mau jalan malam ke Ruteng hati-hati mau masuk di Lokpahar karena barusan saya dihadangi begal."

Postingan ini dengan cepat menarik perhatian warganet, mendapatkan berbagai respons dan tanggapan dari masyarakat yang khawatir akan keselamatan mereka saat melintasi jalan tersebut.

Baca juga: Drama Emak-emak di Inhu Riau, Gegara Utang Rekayasa Jadi Korban Begal sampai Lukai Diri Sendiri

Menanggapi beredarnya informasi ini, Kapolres Manggarai Timur langsung memerintahkan Bhabinkamtibmas Kecamatan Congkar, Bripka Vinsensius Sahu, untuk melakukan penyelidikan (Pulbaket).

Petugas mendatangi langsung lokasi kejadian, menemui sumber informasi, serta melakukan pengecekan untuk memastikan kebenaran klaim tersebut.

Dari hasil penyelidikan, Kapolres Suryanto mengungkapkan bahwa kejadian yang dialami oleh penyebar informasi hoaks berinisial NA ternyata hanyalah kesalahpahaman yang dipicu oleh rasa takutnya saat melintas di lokasi.

Pada malam kejadian sekitar pukul 20.00 WITA, NA baru saja pulang dari Lembor, Kabupaten Manggarai Barat.

Ketika melintas di ruas jalan Lokpahar, ia melihat ada potongan seng dan batang kayu yang melintang di jalan.

Berinisiatif untuk membersihkan jalan, NA turun dari sepeda motornya untuk mengangkat benda-benda tersebut.

Namun, tiba-tiba ia merasa dilempar oleh sesuatu dari semak-semak di sekitar jalan.

Dalam kondisi panik dan ketakutan, ia segera meninggalkan lokasi dan menuju rumah warga yang berada sekitar 500 meter dari tempat kejadian.

Sesampainya di rumah warga, NA bertemu dengan Ronsianus Jebarus dan Gregorius Woi, yang kemudian mengantarnya kembali ke lokasi untuk memastikan situasi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved