Kamis, 2 Oktober 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Sosok Rosalia Guru dari Flores Gugur di Yahukimo, Pengabdian Tanpa Pamrih di Tengah Ancaman KKB

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang sejumlah guru dan tenaga medis yang sedang bertugas.

Editor: Glery Lazuardi
Tribun-Papua.com/Istimewa
ROSALIA KORBAN KKB - Jumat (21/3/2025), sebuah tragedi memilukan terjadi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang sejumlah guru dan tenaga medis yang sedang bertugas. Salah satu korban yang gugur dalam serangan tersebut adalah Rosalia Rerek Sogen, seorang guru asal Desa Persiapan Bantala, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Serangan KKB terhadap para guru dan tenaga medis ini bukan hanya merenggut nyawa Rosalia, tetapi juga menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan di Papua.

“Ini adalah tindakan biadab dan sangat keji. Para guru dan tenaga medis itu bukan militer, mereka adalah pendidik yang mengabdikan diri untuk anak-anak Papua,” tegas Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani.

Ia menegaskan bahwa kekejaman yang dilakukan KKB merupakan upaya menciptakan ketakutan dan menghambat pembangunan, terutama di sektor pendidikan.

Evakuasi Berat di Medan Sulit

Operasi evakuasi korban serangan dilakukan oleh TNI di bawah Kogabwilhan III dan Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz-2025.

Proses evakuasi berhasil dilakukan meskipun terkendala medan yang sulit dan hanya dapat diakses melalui transportasi udara.

Seluruh korban, baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka, telah dievakuasi ke Jayapura dan dirujuk ke RSAD Marthen Indey, Kota Jayapura.

“Tindakan kekerasan ini tidak akan menyurutkan komitmen negara dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua, justru menjadi bukti bahwa kekejaman yang dilakukan KKB semakin nyata,” lanjut Brigjen Faizal.

Klarifikasi dari Bupati Yahukimo

Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, menjelaskan bahwa hanya satu orang korban meninggal dunia akibat serangan KKB, yaitu Rosalia Rerek Sogen. Ia menyebut informasi yang menyebutkan enam atau tujuh korban meninggal dunia tidak benar.

“Kami sudah masuk di lokasi dan melakukan penanganan darurat,” kata Bupati Yahuli.

Ia juga menyampaikan bahwa pertolongan kesehatan di lokasi terbatas, sehingga korban yang luka berat dievakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

“Kami menyampaikan prihatin dan turut berduka cita yang mendalam untuk satu tenaga guru yang meninggal dunia. Kiranya jasa dan pelayanannya dapat diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan dapat penguatan dari Tuhan,” katanya.

Pesan untuk Masyarakat

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat agar tidak terpancing oleh propaganda dan provokasi KKB.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved