Kelompok Bersenjata di Papua
Sosok Rosalia Guru dari Flores Gugur di Yahukimo, Pengabdian Tanpa Pamrih di Tengah Ancaman KKB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang sejumlah guru dan tenaga medis yang sedang bertugas.
TRIBUNNEWS.COM, YAHUKIMO - Jumat (21/3/2025), sebuah tragedi memilukan terjadi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang sejumlah guru dan tenaga medis yang sedang bertugas.
Salah satu korban yang gugur dalam serangan tersebut adalah Rosalia Rerek Sogen, seorang guru asal Desa Persiapan Bantala, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rosalia tewas dalam serangan itu, sementara enam orang lainnya mengalami luka-luka.
Rosalia telah mengabdi sebagai guru di pedalaman Papua sejak tahun 2022. Ia meninggalkan kampung halamannya di Flores Timur dengan tekad mulia untuk mencerdaskan anak-anak Papua.
Namun, pengabdiannya harus terhenti oleh kekejaman KKB yang menyerang tanpa ampun.
Baca juga: Guru Tewas Diserang KKB di Papua, DPR: Ancaman Serius Sektor Pendidikan
Keluarga Berduka dan Firasat yang Terbukti
Kabar kematian Rosalia meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya di Flores Timur. Emanuel Suban Sogen, salah satu anggota keluarga korban, mengungkapkan bahwa keluarga sempat memiliki firasat buruk setelah membaca berita tentang kejadian tersebut.
“Kami kaget, karena dalam berita itu, waktu dan tempat kejadian yang diuraikan sesuai dengan tempat korban merantau,” ungkap Emanuel kepada wartawan di Flores Timur, Minggu (23/3/2025).
Emanuel menceritakan bahwa keluarga telah beberapa kali mencoba menghubungi Rosalia melalui telepon, namun tidak pernah terhubung. Informasi tentang kematian Rosalia akhirnya didapat dari beberapa perantau asal Flores Timur di Papua, termasuk pihak yayasan tempat Rosalia mengabdi.
“Kami coba bangun komunikasi dengan orang-orang yang ada di sana, ternyata kabar (Rosalia meninggal) itu benar,” bebernya.
Agustinus Sogen dan Wilin Hewen, orangtua Rosalia, tak menyangka bahwa buah hati mereka menjadi korban kekejaman KKB. Keduanya berharap jenazah Rosalia dapat dipulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Bantala.
“Kami keluarga sangat memohon bantuan, tolong pulangkan almarhum,” pinta Agustinus.
Pengabdian di Tengah Ancaman
Rosalia adalah sosok guru yang mengabdikan dirinya tanpa pamrih. Ia memilih untuk mengajar di pedalaman Papua, meskipun mengetahui risiko yang dihadapi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.