Ladang Ganja di Bromo
Puan Desak Aparat Bongkar Kasus Penemuan Ladang Ganja di Bromo: Seharusnya Tidak Terjadi
Puan Maharani mengatakan, aparat juga harus menyelidiki kemungkinan adanya jaringan peredaran narkoba yang terlibat dalam pembuatan ladang ganja.
"Karena ladang ganja itu biasanya ditanam di tempat-tempat yang relatif sulit untuk ditemukan, sehingga kita menurunkan petugas termasuk Kepala Balai Taman Nasional waktu itu, Polhut, masyarakat mitra Polhut dan juga manggala agni yang ada di sana, semua turun ke lapangan dibantu dengan teknologi drone," lanjutnya.
Ladang ganja itu berada di kawasan tersembunyi, berada di lereng yang curam dan tertutup semak belukar.
"Proses pemetaan dan pengungkapan ladang ganja dilakukan menggunakan teknologi drone," ujar Satyawan.
"Tim menemukan bahwa tanaman ganja berada di lokasi yang sangat tersembunyi, tertutup semak belukar lebat, serta berada di lereng yang curam," tambahnya.
Tim gabungan yang menemukannya pun langsung mencabut pohon ganja untuk dijadikan barang bukti.
Satyawan mengatakan Kemenhut dan seluruh balai taman nasional akan terus intensif melakukan patroli untuk membersihkan kawasan alam dari tanaman-tanaman yang dilarang negara.
"Kita harapkan ke depan tidak ada lagi ladang ganja di taman nasional dengan patroli-patroli yang lebih intensif," katanya.
Kemenhut Bantah Penemuan Ganja Terkait Pembatasan Drone
Sebelumnya, sejumlah konten di media sosial menarasikan bahwa pembatasan penggunaan drone atau penutupan kawasan TNBTS beberapa waktu lalu karena adanya keberadaan ladang ganja yang siap panen tersebut.
Namun, hal itu langsung dibantah oleh Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni.
"Pakai drone segala macam, dan itu tidak terkait dengan penutupan taman nasional. Kan isunya ‘oh ditutup supaya ganjanya tidak ketahuan’."
"Justru dengan drone dan temen-temen di Taman Nasional yang menemukan titiknya bersama Polhut, itu kita cabut dan menjadi barang bukti yang kita bawa ke polisi," kata Raja Antoni dalam keterangannya, Selasa.
Raja Juli juga membantah kabar penutupan beberapa area pendakian di TNBTS beberapa waktu lalu, untuk menutupi keberadaan ladang ganja tersebut.
Ia menegaskan penutupan tersebut bertujuan untuk alasan lain yang tak terkait.
Raja Juli juga membanta ladang ganja itu ditanam oleh pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
"Insyaallah staf kami tidak ada yang begitu, ada juga paling tanam singkong," sambungnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Danang Triatmojo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.