Kamis, 2 Oktober 2025

Polisi Gugur Ditembak di Lampung

Ketua Komisi I DPRD Lampung Minta Aparat Tindak Tegas Oknum TNI yang Terlibat Penembakan Polisi

Komisi I DPRD Lampung meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum TNI yang terlibat penembakan dan menewaskan tiga polisi di Lampung.

Penulis: David AdiAdi
TribunLampung.co.id/Riyo Pratama
GARINCA REZA PAHLEVI - Ketua Komisi I DPRD Lampung Garinca Reza Pahlevi ketika ditemui awak media di Gedung DPRD Lampung pada 18 Maret 2025. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum TNI yang terlibat penembakan terhadap tiga anggota polisi. 

TRIBUNNEWS.COM – Peristiwa berdarah yang membuat tiga anggota polisi gugur di Lampung kini tengah disorot banyak pihak.

Ketua Komisi I DPRD Lampung, Garinca Reza Pahlevi meminta agar kepolisian dan TNI bekerja sama dalam menyelesaikan kasus ini dengan tuntas dan menegakkan disiplin hukum.

"Polisi dan tentara harus saling bekerja sama untuk menegakkan disiplin hukum. Jika memang ada oknum TNI yang terlibat, maka harus ditindak tegas," kata Garinca kepada awak media pada Selasa (18/3/2025).

Ia pun juga meminta kepolisian agar mendorong proses hukum berjalan cepat dan penuh kehati-hatian, mengingat kasus ini melibatkan dua institusi negara. 

"Kita tidak boleh mentolerir pembunuhan dalam bentuk apa pun. Hukum harus ditegakkan dengan adil dan transparan," sambungnya.

Dua Anggota TNI Ditahan

Pasca penembakan tiga anggota polisi di Lampung, kini, dua anggota TNI yang diduga sebagai oknum dibalik gugurnya aparat penegak hukum itu telah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/ Way Kanan.

Terkait penahanan dua oknum TNI tersebut dibenarkan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar.

"Benar sudah ditahan," ucap Eko kepada wak media pada Selasa (18/3/2025).

Baca juga: Keluarga Ungkap Gelagat Tak Biasa Iptu Lusiyanto sebelum Tragedi Penembakan di Lampung

Dua anggota TNI yang ditahan itu, yakni Peltu Lubis yang menjabat Dansubramil Negara Batin. 

Kemudian, satu orang lainnya yakni Kopka Basaryah sebagai anggota Subramil Negara Batin.

Kronologi Penembakan

Peristiwa penembakan terhadap tiga anggota polisi berawal saat mereka melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.50 WIB.

Lokasi kejadian disebut cukup jauh dari permukiman warga.

Setiba di lokasi, polisi yang memergoki pelaku judi sabung ayam langsung mendapat perlawanan.

Situasi pun memanas, hingga akhirnya polisi terlibat baku tembak.

Baku tembak yang terjadi tersebut membuat tiga polisi meninggal dunia.

Ketiga polisi yang gugur yakni Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto. 

Dua anggota lainnya yakni Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto dari Polsek Negara Batin dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta dari Satreskrim Polres Way Kanan. 

Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Kerja Sama Usut Kasus Penembakan 3 Polisi di Lampung

Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Lampung AKBP Legowo mengatakan, polisi Way Kanan tersebut ditembak pada bagian dada, mata hingga bibir. 

"Untuk AKP Anumerta Lusiyanto yang merupakan Kapolsek Negara Batin ditembak pada bagian depan karena terdapat lubang bekas peluru dari arah depan di dada kanan, dan saat dilakukan autopsi proyektil ada di rongga dada sebelah kiri," kata Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Lampung AKBP Legowo saat diwawancarai awak media di RS Bhayangkara, Selasa (18/3/2025). 

Ia mengatakan, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto terdapat bekas lubang luka peluru dengan arah tembak dari depan.

Peluru mengenai persis mata sebelah kiri dan saat autopsi proyektil tersebut ada di tempurung kepala. 

Kemudian Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta ditembak dan terdapat lubang bekas peluru pada sisi kiri bibirnya.

Hingga menembus rongga mulutnya dan setelah dilakukan autopsi proyektil peluru tersebut ada di tempurung kepala belakang dan di tenggorokannya. 

Secara terpisah, Kabid Dokkes Polda Lampung Kombes dr Sudaryono mengatakan, pihaknya melakukan autopsi 10 jam lamanya dari jam 2 malam sampai siang jam 14.46 WIB. 

"Kami melakukan autopsi dengan tenaga medis yakni 2 tenaga dokter forensik, 2 tenaga dokter umum, 2 paramedik dan 2 orang perlengkapan," ujar dr Sudaryono. 

Pihaknya telah melakukan autopsi para anggota polisi yang gugur dalam menjalankan tugasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Garinca Sebut Polisi dan TNI Harus Kerja Sama, Pelaku Penembakan di Way Kanan Harus Ditindak Tegas

(Tribunnews.com/David Adi) (TribunLampung.co.id/Riyo Pratama)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved