Minggu, 5 Oktober 2025

Dulu Viral Jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara Ditilang Polisi, Kini Otaki Pemalsuan STNK

Kekaisaran Sunda Nusantara muncul dan kembali buat heboh, dulu jenderalnya ditilang polisi kini otaki pembuatan STNK palsu omzet miliaran.

Kompas/Tribunnews.com/ist
KEKAISARAN SUNDA NUSANTARA - Tampang Hasanudin Jenderal Muda Kekaisaran Sunda Nusantara Ditangkap Polres Cianjur Kasus Jual Beli STNK Palsu, Kamis (13/3/2025). Kini Polres Cianjur dituntun Rp 5 miliar dan NKRI diancam bakal dibubarkan. Pria bernama Rusdi Karepesina (55) mengaku jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara saat mobil Mitsubishi Pajero SN-45-RSD ditilang polisi di Cawang, Rabu (5/5/2021). Dia juga menunjukkan STNK dan SIM sah menurut Kekaisaran Sunda Nusantara. Kekaisaran Sunda Nusantara muncul dan kembali buat heboh, dulu jenderalnya ditilang polisi kini otaki pembuatan STNK palsu omzet miliaran. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekaisaran Sunda Nusantara pastinya tidak asing lagi di telinga.

Pada Mei 2021 seorang pria bernama Rusdi Karepesina (55) ditilang polisi karena menggunakan pelat mobil tak biasa, Mitsubishi Pajero SN-45-RSD.

Kepada polisi, Rusdi Karepesina mengaku Jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara.

Kali ini jenderal lainnya dari Kekaisaran Sunda Nusantara muncul dan buat kehebohan.

Pria bernama Hasanudin (54) mengaku sebagai jenderal muda dari Kekaisaran Sunda Nusantara.

Hasanudin ditangkap Polres Cianjur terkait kasus pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Buntut penangkapan Hasanudin, Polres Cianjur dituntut ganti rugi Rp 5 Triliun oleh kekaisaran sunda nusantara.

Tak hanya itu, kelompok ini mengancam akan membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mereka akan meratakan DKI Jakarta seperti layaknya Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

Terkini Polres Cianjur tengah menelusuri aktivitas dan keberadaan dari Kekaisaran Sunda Nusantara

 

Seorang Pria Ngaku Jenderal dari Kekaisaran Sunda Nusantara Usai Ditilang Polisi

Kejadian di jalan kembali membuat heboh.

Kali ini, hal tersebut dilakukan oleh seorang pria bernama Rusdi Karepesina (55).

Ditlantas Polda Metro Jaya menindak pengemudi Mitsubishi Pajero SN-45-RSD, Rusdi Karepesina.

Kepada polisi, Rusdi mengaku Jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara.

Dirlantas Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan Rusdi tidak bersikap kooperatif saat ditilang

"Menurut petugas yang menangkap, yang mengamankan, pada saat diperiksa pengemudi ngotot bahwa dia menggunakan STNK dan SIM yang sah menurut kerajaan nusantara," kata Sambodo di Gedung Patwal Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (5/5/2021).

Baca juga: STNK Palsu Buatan Jenderal Muda Kekaisaran Sunda Nusantara Dijual Rp 1,5 - 2,5 Juta

Rusdi sendiri diketahui ditilang polisi di Jalan Tol Cawang pukul 11.00 WIB.

Saat itu petugas melihat kendaraan yang dikemudikan Rusdi menggunakan pelat nomor polisi berwarna biru dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Saat diperiksa, Rusdi tidak mampu menunjukkan SIM dan STNK resmi kepada petugas.

Rusdi malah menunjukkan surat dari Kekaisaran Sunda Nusantara.

"Perkara ini kita koordinasikan juga dengan pihak reserse untuk tentukan untuk berkoordinasi apakah ada pelanggaran pidana dengan adanya surat-surat seperti ini," kata Sambodo.

Sambodo mengatakan pihaknya saat ini berfokus melakukan penindakan atas pelanggaran lalu lintas yang dilakukan Rusdi.

"Kita tilang berdasarkan UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selebihnya kita serahkan ke reserse," pungkasnya.

STNK dan SIM yang sah menurut kerajaan nusantara
STNK dan SIM yang sah menurut kerajaan nusantara (Ist)

 

Heboh Kekaisaran Sunda Nusantara, Siapa Pemimpinnya ?

Sedang ramai jadi perbincangan Kekaisaran Sunda Nusantara setelah seseorang ditilang polisi karena pelatnya 'aneh'.

Diketahui, Ditlantas Polda Metro Jaya menindak pengemudi Mitsubishi Pajero SN-45-RSD, Rusdi Karepesina (55) laki-laki yang mengaku Jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara.

Rusdi Karepesina mengungkap siapa sosok pemimpin Kekaisaran Sunda Nusantara

Rusdi mengatakan Kekaisaran Sunda Nusantara tidak dipimpin kaisar.

"Kami itu enggak ada kaisar. Adanya Pemimpin Panglima Tertinggi MASA," kata Rusdi saat dihubungi, Kamis (6/5/2021).

MASA sendiri, dikatakan Rusdi, merupakan singkatan yang memiliki kepanjangan Majelis Agung Sunda Archipelago.

Rusdi pun mengatakan Panglima tersebut bernama Alex Ahmad Hadi Nanggala.

"Sudah pada tahu semua," tambah Rusdi.

Suasana di kediaman Rusdi, pengemudi Pajero Sport yang mengaku sebagai jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara di Jakarta Timur, Kamis (6/5/2021)
KEKAISARAN SUNDA NUSANTARA - Suasana di kediaman Rusdi, pengemudi Pajero Sport yang mengaku sebagai jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara di Jakarta Timur, Kamis (6/5/2021) (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)

Saat ini, markas dari Kekaisaran Sunda Nusantara ada di Depok, Jawa Barat.

Rusdi tak memberi rincian, tetapi dia hanya mengatakan nama jalannya.

"Kalau mau datang ke sana saja di Jalan Ciliwung, Depok," tandasnya.

 

Sosok Alex Ahmad Hadi Ngala, Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara Terungkap

Publik dibuat heboh dengan kabar adanya Kekaisaran Sunda Nusantara.

Kabar ini langsung santer setelah pria bernama Rusdi Karepesina yang mengaku sebagai jenderal dari Kekaisaran Sunda Nusantara.

Namun belakangan, sosok sang Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara yakni Alex Ahmad Hadi Ngala akhirnya terbongkar.

Rusdi Karepesina mengatakan, anggota Kekaisaran Sunda Nusantara mencapai ribuan orang yang bermarkas di Depok, Jawa Barat.

"Anggotanya banyak, bisa jadi ke situ (ribuan orang)," kata Rusdi Karepesina saat dihubungi wartawan, Kamis (6/5/2021).

Rupanya, markas yang disebutkan Rusdi itu berupa rumah berwarna krem dengan gaya bangunan tua yang berlokasi di Jalan Ciliwung, Kemiri Muka, Beji, Kota Depok.

Alex Ahmad Hadi Ngala yang menjabat sebagai Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara menjadikan rumah tersebut sebagai markas.

Adik ipar Alex Ahmad Hadi Ngala, Jayadi menbocorkan soal aset yang kabarnya dimiliki Alex Ahmad Hadi Ngala.

Jayadi kaget saat mendengar sang kakak ipar memiliki sejumlah aset dengan nilai fantastis.

Sebab, kata dia, Ales Ahmad Hadi Ngala hanya tinggal menumpang di rumah milik orangtuanya.

“Aset apaan, ini saja numpang sama mertua dari pertama kawin sampai sekarang,” tuturnya.

Markas Kekaisaran Sunda Nusantara di Jalan Ciliwung, Beji, Kota Depok, Kamis (6/5/2021).
Markas Kekaisaran Sunda Nusantara di Jalan Ciliwung, Beji, Kota Depok, Kamis (6/5/2021). (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Menurut Jayadi, markas Kekaisaran Sunda Nusantara merupakan dimiliki mertua Alex Ahmad Hadi Ngala.

“Rumah orang tua saya. Kakak ipar. Istrinya kakak saya, bu Muniroh,” ungkap Jayadi kepada wartawan, Kamis (6/5/2021)

Jayadi mengatakan bahwa pengikut Alex Ahmad Hadi Ngala berasal dari luar Kota Depok seluruhnya.

“Orang luar semua. Sini gak ada, enggak ada yang percaya kalau orang sini, ya kerjanya tiap hari di rumah kaya gitu,” paparnya.

Perihal Kekaisaran Sunda Nusantara, Jayadi pun hanya tertawa mendengarnya.

“Kita mah pada ketawain saja, dibilang pengkhayal gitu saja,” imbuhnya.

 

Heboh Kemunculan Kekaisaran Sunda Nusantara, Panglimanya Mendadak Mundur

Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara Alex Ahmad Hadi Ngala tiba-tiba mundur dari jabatannya saat publik dihebohkan dengan munculnya Kekaisaran Sunda Nusantara.

Diketahui, kelompok ini baru terkuak sejak salah seorang pria bernama Rusdi Karepesina yang mengaku sebagai warga Kekaisaran, ditilang oleh polisi dan menunjukan surat izin mengemudi (SIM) yang tak lazim dari biasanya.

Dari situ, mulai terkuak lah siapa pemimpin dari Kekaisaran Sunda Nusantara, yang disebut-sebut bernama Alex Ahmad Hadi Ngala, dan bermarkas di Kota Depok.

Dijumpai aparat di kediamannya Jalan Ciliwung Kelurahan Kemiri Muka, Beji, Kota Depok, Alex mengatakan bahwa ia sudah mundur dari jabatannya.

"Saya mundur dari kepengurusan Sunda Nusantara," ujar Alex pada aparat yang mendatangi rumahnya pada Kamis (6/5/2021) malam.

Mengundurkan diri sejak tanggal 5 Mei 2021, Alex meminta agar persoalan kekaisaran ini tidak diperpanjang.

"Jangan diperpanjang lagi. Saya mundur sudah pertanggal 5 kemarin," ungkapnya bernada tinggi.

"Saya sudah bilang sama anak-anak saya mundur dari Kekaisaran. Saya gak punya apa-apa," timpalnya lagi.

Alex mengaku, Kekaisaran Sunda Nusantara terbentuk 2013, dan kini hanya tersisa empat anggota yang aktif termasuk dirinya.

"2013. Rusdi, Rudi, sama Sarjito," pungkasnya.

 

Sindikat Pemalsuan STNK Ditangkap, Ada Logo Negara Kekaisaran Sunda  di STNK Palsu

Semua bermula saat Polres Cianjur membongkar praktik pembuatan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Palsu.

Empat sindikat yang tertangkap mengaku mendapat perlindungan dari Negara Kekaisaran Sunda Nusantara Majelis Agung Sunda Archipelago (M.A.S.A).

Bahkan 'Jenderal Muda' dari Negara Kekaisaran Sunda tersebut ikut tertangkap. Dia mengaku bernama Hasanudin (54). 

Bisnis pembuatan STNK palsu dengan logo Negara Kekaisaran Sunda Nusantara diklaim sudah meraup untung miliaran rupiah.

AKP Tono Listianto, menyatakan salah satu anggota sindikat tersebut mengaku memiliki jabatan tinggi di kekaisaran yang dimaksud.

"Pengakuannya demikian, dan salah satu pelaku memiliki jabatan dan pangkat tinggi di kekaisaran itu, sebagai jenderal muda," ujar Tono di Mako Polres Cianjur, (11/3/25) melansir Kompas.com.

JENDERAL MUDA - Tampang Hasanudin Jenderal Muda Kekaisaran Sunda Nusantara Ditangkap Polres Cianjur Kasus Jual Beli STNK Palsu, Kamis (13/3/2025). Kini Polres Cianjur dituntun Rp 5 miliar dan NKRI diancam bakal dibubarkan.
JENDERAL MUDA - Tampang Hasanudin Jenderal Muda Kekaisaran Sunda Nusantara Ditangkap Polres Cianjur Kasus Jual Beli STNK Palsu, Kamis (13/3/2025). Kini Polres Cianjur dituntun Rp 5 miliar dan NKRI diancam bakal dibubarkan. (Kompas/Tribunnews.com/ist)

Polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk alat cetak, dokumen terkait klaim kekaisaran, serta STNK palsu yang diterbitkan oleh sindikat ini.

STNK palsu tersebut mencantumkan identitas dan logo kekaisaran, menggantikan lambang resmi Kepolisian Republik Indonesia.

"Kekaisaran ini mengklaim memiliki wewenang untuk menerbitkan berbagai dokumen, termasuk STNK," kata Tono.

Kasus ini masih dikembangkan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pelaku lain.

Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengurus dokumen kendaraan agar tidak tertipu oleh sindikat pemalsuan ini.

"Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan cermat saat mengurus dokumen kendaraan, mengingat sindikat ini telah mencetak ribuan lembar STNK palsu yang telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia," ujar Tono.

 

Biaya Pembuatan STNK Kekaisaran Sunda Nusantara Rp 1,5 - 2,5 Juta

Tono menyebutkan, sindikat ini diketahui telah beroperasi selama lima tahun dan meraup keuntungan hingga miliaran rupiah.

Menurut Tono, mereka mematok biaya pembuatan STNK palsu antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta, tergantung permintaan pelanggan.

"Biayanya bervariasi, disesuaikan permintaan, misal apakah hanya mengganti tanggal masa berlaku, nama pemilik saja, atau mengubah seluruh keterangan pada STNK," jelasnya.

Selain STNK, sindikat ini juga menerima pembuatan berbagai dokumen palsu lainnya, seperti ijazah, KTP, kartu keluarga, akta kelahiran, buku nikah, BPKB, akta jual beli, hingga paspor.

"Berdasarkan barang bukti yang kami sita, sindikat ini telah mencetak ribuan lembar STNK palsu serta berbagai dokumen lainnya," tambah Tono.

Saat ini, polisi masih menyelidiki aliran dana hasil kejahatan tersebut, apakah digunakan untuk kepentingan kelompok atau hanya dinikmati secara pribadi oleh para tersangka.

"Kami masih mendalami aktivitas kelompok ini, yang mengklaim memiliki kewenangan menerbitkan dokumen dan memiliki pemerintahan sendiri," ujar Tono.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 263 Ayat 2 KUHP tentang pemalsuan surat, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara (tribun network/thf/TribunSumsel.com/Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved