Berita Viral
Kesaksian Warga Badung Bali setelah Tembok GWK Dibongkar, Akses Jalan Terputus dan Harus Lewat Kebun
Warga Ungasan Bali lega setelah 12 titik tembok GWK dibongkar, namun mereka tetap mendesak pembongkaran total sepanjang 1,8 km demi akses jalan.
TRIBUNNEWS.COM - Sebagian tembok yang membatasi kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, dibongkar pada Rabu (1/10/2025).
Pembongkaran dilakukan setelah warga Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, mengaku terisolasi selama setahun akibat tembok menutup akses jalan.
Polemik ini disorot DPRD Bali yang menganggap pembuatan tembok sebagai preseden buruk dalam dunia investasi di Bali dan menekankan pentingnya hubungan harmonis antara investor dan masyarakat.
GWK yang diresmikan pada 2018 memiliki luas sekitar 60 hektare.
Kawasan ini mencakup berbagai fasilitas budaya dan wisata seperti Patung Garuda Wisnu Kencana setinggi 121 meter, Plaza Wisnu dan Plaza Garuda, Street Theater, dan area pertunjukan seni tradisional Bali.
Pembangunan tembok dilakukan sejak September 2024. Adapun permintaan warga baru dipenuhi manajemen GWK pada Oktober 2025.
Salah satu warga Banjar Adat Giri Dharma Ungasan, I Nyoman Tirtayasa, mengaku senang setelah tembok yang menutup jalan warga dibongkar.
Selama setahun, warga setempat harus melewati lahan kosong untuk ke jalan utama.
Namun, baru ada 12 titik yang dibongkar sehingga warga meminta seluruh tembok sepanjang 1,8 km dibongkar.
“Ini memang wajib dilakukan pihak GWK karena mereka yang menutup akses warga. Kami berterima kasih karena pintu rumah sudah terbuka, tetapi saya mohon dengan sangat hormat agar semua tembok pagar ini dibuka,” paparnya, dikutip dari TribunBali.com.
Menurutnya, konflik antara warga dan manajemen GWK dapat terjadi lagi akibat masih ada tembok yang belum dibongkar.
Baca juga: Mahasiswa Kehilangan Helm Jutaan Rupiah di ISI Bali, Pelaku Jual Rp300 Ribu untuk Biaya Hidup
“Harapan saya tembok ini dipindahkan keluar sehingga kami merasa aman. Kalau bisa diselesaikan cepat, kenapa tidak? Sesuai rekomendasi DPRD, seharusnya sekali kerja dibongkar semua,” imbuhnya.
Ke depan manajemen GWK diminta untuk menghargai warga dan melibatkan mereka dalam mengambil keputusan tentang pembongkaran tembok.
“Anak cucu kami jangan sampai terbelenggu masalah akses jalan. Kalau pihak GWK mau benar-benar hidup berdampingan dengan masyarakat lokal, seharusnya tidak ada lagi penutupan seperti ini,” katanya.
Gubernur Bali I Wayan Koster dan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa memanggil manajemen GWK dan memerintahkan pembongkaran tembok demi kepentingan warga pada Selasa (30/9/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.