Minggu, 5 Oktober 2025

Pengangkatan CPNS

Kisah Dokter Umum di Kalsel Terlanjur Resign dari Puskesmas, Penundaan Pengangkatan CASN Bikin Syok

Dokter Umay (bukan nama sebenarnya), harus memperpanjang shift praktiknya di sebuah klinik swasta demi mendapatkan tambahan pemasukan.

Editor: Wahyu Aji
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
PENGANGKATAN CPNS Pemerintah mengumumkan keputusan menunda jadwal pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024. Pada Rabu (5/3/2025) kemarin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini, mengumumkan keputusan itu setelah melalui rapat bersama Komisi II DPR di Gedung DPR RI, pada Rabu (5/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Umay (bukan nama sebenarnya), harus memperpanjang shift praktiknya di sebuah klinik swasta demi mendapatkan tambahan pemasukan setelah dia terdampak penundaan pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024.

Hal tersebut dilakukannya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dia dan keluarga sehari-hari, khususnya setelah memutuskan resign atau mengundurkan diri sebagai dokter umum di salah satu Puskesmas di Kalimantan Selatan, per tanggal 28 Februari 2025.

Keputusan resign itu diambilnya usai mendapatkan pengumuman pengangkatan para CASN akan dilakukan, pada 1 Maret 2025.

Namun nyatanya, dia harus menelan pil pahit lantaran pengangkatan CASN 2024 ditunda, pada Oktober 2025 mendatang.

"Jadi mungkin kalau dari saya sih karena praktiknya (di klinik swasta) sudah terjadwal, jadi jadwalnya agak saya percepat. Mudah-mudahan dengan itu pasien juga lebih enak juga dari pagi sudah ada (dokter) praktik, dengan harapan pendapatannya juga lebih banyak," ungkap Umay, saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (11/3/2025).

"Shift-nya lebih panjang, dari pagi sampai siang, sampai sore gitu. Tapi memang dengan kita tambah beberapa jam doang itu enggak akan menutupi gaji di Puskesmas," tambahnya.

Menurutnya, pendapatan per bulan dokter di klinik swasta jauh lebih kecil daripada di Puskesmas.

Misalnya, di klinik swasta gaji dokter sebesar Rp3 juta per bulan, sedangkan di Puskesmas Rp8 juta.

"Kami bingung. Kalau saya sebagai dokter mungkin masih ada praktik yang saya jalankan. Tapi 80 persen penghasilan saya itu berasal dari Puskesmas tersebut. Sehingga lumayan kurangnya," katanya.

Saat ini, menurutnya, dia hanya punya 20 persen sisa gaji untuk biaya hidup dia dan keluarga. Uang itu berasal dari praktik-praktik di beberapa klinik swasta.

Sementara itu, Umay mengungkapkan, dia awalnya tidak percaya bahwa pengangkatan CASN 2024 ditunda.

Ia menyebut, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat telah mengumumkan bahwa pengangkatan akan dilaksanakan pada pekan kedua Maret 2025.

"Saya berpikir, di Kabupaten saya bisa tembus nih diangkat. Enggak mungkin ditunda. Kan udah beres, apalagi yang ditunggu. Ternyata oh ternyata dapat kabar BKD juga mengikuti BKN kan," ucapnya.

"Ya sedikit syok juga."

Lebih lanjut, Umay mengaku tak sependapat dengan usulan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakhrulloh, yang menyebut pihaknya akan berupaya menghubungi kantor-kantor tempat para CPNS tersebut bekerja sebelumnya dan mengupayakan agar mereka dapat bekerja kembali hingga waktu pengangkatan resmi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved