Selasa, 7 Oktober 2025

Polisi Salah Tangkap

Pengakuan Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap Polisi di Grobogan: 'Saya Dianiaya, Diancam Dibunuh'

Meskipun Kusyanto telah bersumpah dia bukan pelaku pencurian, namun oknum polisi berinisial Aipda IR tetap memaksanya untuk mengaku

|
Editor: Eko Sutriyanto
Kolase: TribunJateng.com/Istimewa dan Dok. Polres Grobogan
KORBAN SALAH TANGKAP - (Kanan) Pencari bekicot di Grobogan menjadi korban salah tangkap polisi berinisial Aipda IR, Minggu (2/3/2025) dan (Kiri) Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto mengunjungi rumah Kusyanto (38), warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Minggu (9/3/2025) malam. Berikut sosok dari Aipda IR. 

TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN – Seorang pencari bekicot bernama Kusyanto (38) menjadi korban salah tangkap oleh polisi di Kabupaten Grobogan.

Warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan tersebut mengalami perlakuan kasar saat diinterogasi oleh oknum polisi.

Meskipun Kusyanto telah bersumpah atas nama Tuhan bahwa dirinya bukan pelaku pencurian, namun oknum polisi berinisial Aipda IR. tetap memaksanya untuk mengaku. 

Setelah dilakukan pemeriksaan di Polsek Geyer, akhirnya Kusyanto dinyatakan tidak bersalah dan diperbolehkan pulang.

Kusyanto (38) warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan oleh Aipda IR.

Kusyanto memberikan pengakuan mengejutkan.

Baca juga: Respons Kapolri Soal Oknum Polisi di Grobogan Intimidasi Pencari Bekicot: Kalau Salah Diproses

Ia mengaku diancam dibunuh oleh oknum anggota polisi.

"Iya, saya sempat dengar (ancaman pembunuhan) dia (Aipda IR) emosinya tidak stabil namun saya tetap berpedoman pada kebenaran sehingga ketika disuruh mengaku (mencuri) saya tetap tidak mau mengaku," jelas Kusyanto saat dihubungi Tribun, Senin (10/3/2025).

Ancaman pembunuhan yang dimaksud Kusyanto yakni ketika dia diinterogasi oleh Aipda IR, pada Minggu (2/3/2025) pukul 22.00 WIB.

Kusyanto sebelumnya ditangkap tanpa surat resmi.

Dia asal diciduk 5 orang yang salah satunya adalah polisi berinisial Aipda IR.

Korban ketika diinterogasi dalam kondisi tangannya terikat ke belakang.

 Sejumlah warga sekitar juga hanya menonton sembari merekam kejadian itu menggunakan handphone.

Aipda IR berteriak tepat di muka Kusyanto agar mengaku telah mencuri mesin pompa air dan diesel namun Kusyanto tetap pada pendiriannya.

Sikap tersebut semakin membuat Aipda IR geram.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved