Minggu, 5 Oktober 2025

Sosok Mudasir, Oknum Anggota Satpol PP Ternate Pelaku Pemukulan Wartawan yang Kini Jadi Tersangka

Mudasir, pegawai Satpol PP dan Linmas Kota Ternate, Maluku dijadikan tersangka kasus pemukulan terhadap wartawan. Berikut sosoknya.

|
Penulis: Dewi Agustina
Tribun Ternate
PEMUKULAN WARTAWAN - M Julfikram Suhadi, wartawan Tribun Ternate menjadi korban pemukulan saat sedang meliput aksi Indonesia gelap di Kantor Wali Kota Ternate, Senin (24/2/2025). Pelakunya, Mudasir kini ditetapkan sebagai tersangka. 

Mudasir mengira, orang itu adalah salah satu mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.

"Setelah saya melihat ada yang diamankan, saya tidak lagi mendekat ke kerumunan tersebut. Saya lebih memilih untuk kembali ke depan pintu kantor Wali Kota," kata Mudasir.

Baca juga: Wartawan Tribun Ternate Julfikram Suhadi Jadi Korban Pemukulan saat Liputan Demo

"Namun pada saat saya mau berjalan ke sana, saat itu juga saya mendapat lemparan batu dari massa aksi."

"Lemparan batu itu mengenai wajah saya (bagian pipi) sebelah kiri dan menimbulkan bengkak/lebam," jelasnya.

Karena emosi, Mudasir lalu mengalihkan tujuannya ke seorang pria yang diamankan tadi untuk 'melampiaskan emosinya'.

"Tetapi dalam lakukan aksi pemukulan, tangan saya dihalangi orang-orang yang berada di lokasi."

"Sehingga tangan saya tidak mengenainya, dan saat itu langsung diamankan oleh teman-teman petugas," papar Mudasir.

PEMUKULAN WARTAWAN M. Julfikram Suhadi, seorang wartawan Tribun Ternate, menjadi korban aksi pemukulan saat sedang meliput.
 Insiden itu terjadi di depan kantor wali kota Ternate, Maluku Utara, pada Senin (24/2/2025) sore waktu setempat.
PEMUKULAN WARTAWAN M. Julfikram Suhadi, seorang wartawan Tribun Ternate, menjadi korban aksi pemukulan saat sedang meliput.
 Insiden itu terjadi di depan kantor wali kota Ternate, Maluku Utara, pada Senin (24/2/2025) sore waktu setempat. (TribunTernate.com/istimewa)

"Setelah saya diamankan, datang seorang perempuan yang berusaha menarik baju, sehingga saku kiri depan sobek."

"Setelah itu saya diamankan ke dalam pos penjagaan, dan selanjutnya saya berinisiatif untuk kembali menenangkan diri di rumah."

"Oleh karena itu proses pengamanan selanjutnya saya sudah tidak mengetahui lagi," sambungnya.

Di akhir pemeriksaan, Mudasir mengaku menyesali perbuatannya karena sudah mencederai institusi.

"Saya sangat menyesali tindakan saya pada saat itu, karena telah mencederai nama institusi Satpol PP dan Linmas khususnya di Kota Ternate, serta Satpol PP secara umum di seluruh Indonesia."

"Terlebih lagi nama baik keluarga terutama istri dan anak saya."

"Apabila dikasih kesempatan untuk bertemu dengan korban, saya ingin meminta maaf," tuturnya. 

Sempat Mangkir Panggilan Polisi

Mudasir diketahui sempat mangkir dari panggilan polisi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved