Kamis, 2 Oktober 2025

5 Populer Regional: Banjir Lumpuhkan Bekasi - Nasib Agriati Yulin Diduga Selingkuh dengan Wakapolres

Berita populer regional dimulai dari banjir yang melumpuhkan Kota Bekasi hingga nasib Agriati Yulin diduga selingkuh dengan Wakapolres.

Kolase: Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma, Dok. Humas Polres Ngada, Instagram @kraton_solo, dan TribunTernate.com/ist
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Mulai dari banjir yang melumpuhkan Kota Bekasi hingga nasib Agriati Yulin diduga selingkuh dengan Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin. 

Dia mengungkapkan ketinggian air ada yang mencapai 8 meter.

Baca selengkapnya.

2. Profil Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya Minta Warga Iuran Rp200 Ribu untuk Bantu Keluarga Pramiskin

TIBA DI KPU -  Calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi saat tiba di kantor KPU Kota Surabaya, Rabu (28/8/2024). Pawai Budaya dan ribuan pendukung serta barisan 18 Partai mengiringi petahana Eri Cahyadi-Armuji 'Pendaftaran Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya' dalam pemilihan serentak 2024.
(SURYA/HABIBUR ROHMAN)
TIBA DI KPU - Calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi saat tiba di kantor KPU Kota Surabaya, Rabu (28/8/2024). Pawai Budaya dan ribuan pendukung serta barisan 18 Partai mengiringi petahana Eri Cahyadi-Armuji 'Pendaftaran Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya' dalam pemilihan serentak 2024. (SURYA/HABIBUR ROHMAN) (Surya /HABIBUR ROHMAN)

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, meminta kepada warga Surabaya, Jawa Timur, supaya menyisihkan uang sekitar Rp200 ribu untuk membantu keluarga pramiskin.

Eri menyebut, bantuan untuk bantuan keluarga pramiskin itu menghabiskan biaya kira-kira Rp1,5 triliun. Hal tersebut merupakan angka yang cukup besar bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

"Keluarga pramiskin tidak bisa dihindarkan, wajib kita hitung itu sekitar Rp1,5 triliun. Maka Rp12 triliun enggak ada artinya di Surabaya," kata Eri saat berada di DPRD Surabaya, Senin (3/3/2025), dikutip dari Kompas.com. 

"(Karena) banjir di kampung itu Rp9,8 triliun, sedangkan untuk mengerjakan proyek JLLB (Jalan Lingkar Luar Barat) itu Rp9,3 triliun, popda (pekan olahraga pelajar daerah) bantuan untuk SD dan SMP Rp2 triliun," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Eri memohon kepada masyarakat yang sejahtera untuk menyisihkan uang sampai Rp200 ribu yang mana dana itu akan diberikan kepada keluarga pramiskin terdekat.

Baca selengkapnya.

3. Intip LHKPN Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman, Harta Kekayaan yang Dilaporkan Rp14 Juta

KAPOLRES NGADA DITANGKAP - AKBP Fajar Widyadharma Lukman S., selaku Kapolres Ngada, ditangkap Propam Mabes Polri pada 20 Februari 2025. Berikut harta kekayaan polisi berpangkat AKBP tersebut.
KAPOLRES NGADA DITANGKAP - AKBP Fajar Widyadharma Lukman S., selaku Kapolres Ngada, ditangkap Propam Mabes Polri pada 20 Februari 2025. Berikut harta kekayaan polisi berpangkat AKBP tersebut. (Dok. Humas Polres Ngada via X/@Kasi_HmsResNgd)

Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman ditangkap Propam Mabes Polri di Bajawa, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (20/2/2025).

Setelah penangkapan, AKBP Fajar dibawa ke Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan.

Hingga Senin (3/3/2025), AKBP Fajar belum juga kembali ke Polres Ngada. 

Belum ada informasi resmi AKBP Fajar ditangkap terkait kasus apa. 

Sementara beredar kabar bahwa mantan Kapolres Sumba Timur ini diduga terlibat kasus narkoba dan asusila.

Bukan hanya kasusnya yang menjadi sorotan, laporan harta kekayaan Fajar yang baru menjadi Kapolres Ngada sejak Juni 2024 dinilai tidak wajar.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terakhir tepatnya pada 31 Desember 2023, saat  menjabat Kapolres Sumba Timur kekayaan yang dilaporkan hanya Rp14 juta.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved