Kamis, 2 Oktober 2025

5 Populer Regional: Banjir Lumpuhkan Bekasi - Nasib Agriati Yulin Diduga Selingkuh dengan Wakapolres

Berita populer regional dimulai dari banjir yang melumpuhkan Kota Bekasi hingga nasib Agriati Yulin diduga selingkuh dengan Wakapolres.

Kolase: Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma, Dok. Humas Polres Ngada, Instagram @kraton_solo, dan TribunTernate.com/ist
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Mulai dari banjir yang melumpuhkan Kota Bekasi hingga nasib Agriati Yulin diduga selingkuh dengan Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari banjir yang melumpuhkan Kota Bekasi, Jawa Barat.

Diketahui, dari 12 kecamatan, ada 8 yang dilanda banjir, pada Selasa (4/3/2025).

Adapun penyebab banjir disebabkan melimpahnya air dari tanggul yang telah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC).

Kemudian ada update dari kasus dugaan perselingkuhan antara Anggota DPRD Maluku Utara Agriati Yulin Mus dengan Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin.

Badan Kehormatan (BK) sudah turun tangan dengan memintai keterangan Agriati.

Politisi Partai Golkar kini terancam disanksi.

Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Kota Bekasi Lumpuh Akibat Banjir, 20 Titik Terendam dan Delapan Kecamatan Terdampak Parah

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, menyatakan Kota Bekasi, Jawa Barat, lumpuh akibat banjir.

Menurut dia ada delapan kecamatan di Kota Bekasi yang terdampak banjir pada Selasa (4/3/2025).

“Dari 12 kecamatan yang terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini Kota Bekasi lumpuh,” kata dia.

Pernyataan itu disampaikan dalam rapat koordinasi bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Manko PMK Pratikno yang digelar secara daring pada Selasa (4/3/2025).

Menurut dia, Kota Bekasi lumpuh karena sejumlah permukiman, kantor pemerintahan dan jalan utama tergenang banjir.

“Sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa,” ujarnya.

Dia menjelaskan, daerah terdampak parah terdampak di sepanjang aliran Sungai Bekasi, terutama yang merupakan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.

Kata dia, ketinggian air pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan peristiwa banjir pada 2016 dan 2020.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved