Senin, 6 Oktober 2025

Profil dan Sosok

Profil Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya Imbau Warga untuk Bantu Keluarga Pramiskin

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi imbau warga Surabaya supaya peduli, bergotong royong, menyisihkan uang sekitar Rp200 ribu membantu keluarga pramiskin

|
Surya /HABIBUR ROHMAN
WALI KOTA SURABAYA - Calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi saat tiba di kantor KPU Kota Surabaya, Rabu (28/8/2024). Profil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang mengimbau kepada warga Surabaya supaya peduli, bergotong royong dan menyisihkan uang sekitar Rp 100 ribu hingga Rp200 ribu untuk membantu keluarga pramiskin 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengimbau kepada warga Surabaya, Jawa Timur, supaya peduli, bergotong royong dan menyisihkan uang untuk membantu keluarga pramiskin. 

Eri Cahyadi mengimbau warga Kota Surabaya untuk peduli, gotong royong dan membantu keluarga pramiskin.

Sifatnya imbauan, mengajak warga gotong royong, bukan aturan resmi yang harus dilakukan.

Eri menyebut, bantuan untuk keluarga pramiskin itu menghabiskan biaya kira-kira Rp 1,5 triliun. Hal tersebut merupakan angka yang cukup besar bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya

"Keluarga pramiskin tidak bisa dihindarkan, wajib kita hitung itu sekitar Rp1,5 triliun. Maka Rp12 triliun enggak ada artinya di Surabaya," kata Eri saat berada di DPRD Surabaya, Senin (3/3/2025), dikutip dari Kompas.com

"(Karena) banjir di kampung itu Rp9,8 triliun, sedangkan untuk mengerjakan proyek JLLB (Jalan Lingkar Luar Barat) itu Rp9,3 triliun, Bosda (Bantuan operasional sekolah daerah),  dana pendamping BOS, bantuan untuk SD dan SMP Rp2 triliun," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Eri mengimbau kepada masyarakat yang sejahtera untuk menyisihkan uang sampai Rp200 ribu yang mana dana itu akan diberikan kepada keluarga pramiskin terdekat.

"Keluarkanlah 1 bulan itu Rp100.000, Rp200.000. Bayangkan yang sejahtera itu bisa membantu yang kurang sejahtera di RW-nya bergerak sendiri, maka itu sangat luar biasa," ujarnya. 

Eri mengungkapkan, program tersebut sesuai dengan ucapan Presiden ke-1 Soekarno. Selain itu, menurutnya, semua agama juga memperkenalkan konsep gotong royong. 

"Agama Islam, Kristen, Budha, Hindu, Khonghucu, mengajarkan tolong-menolong. Presiden Soekarno mengatakan gotong royong itu adalah yang utama dengan Pancasila," ucapnya.  

Lebih lanjut, Eri Cahyadi, menegaskan Pancasila dan nilai-nilai agama harus menjadi tonggak utama dalam membangun kota yang makmur dan sejahtera. 

Menurutnya, kedua hal tersebut merupakan dasar dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, yakni kota yang diberkahi dan penuh dengan kesejahteraan bagi warganya.  

“Bahwa Pancasila dan agama menjadi tonggak sejarah yang harus kita jalankan untuk menjadikan kota ini kota yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Menjadikan kota yang bisa memakmurkan dan mensejahterakan masyarakatnya,” ujar Eri Cahyadi, hari pertama ngantor setelah mengikuti retreat para kepala daerah selama sepekan di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, 21 sampai 28 Februari lalu.

Ia juga menyoroti tantangan dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan stunting di Surabaya. Banyak pihak yang menyuarakan pentingnya mengatasi persoalan sosial tersebut, namun ketika diminta untuk berkontribusi secara nyata, mereka justru enggan berkorban.  

“Karena mohon maaf, hari ini kita selalu mengatakan, kita harus menyelesaikan kemiskinan, harus menyelesaikan stunting, tapi ketika kita diminta untuk berkorban, untuk menyampaikan pikiran kita, untuk menyampaikan tenaga, kita merasa berat dan harus bertanya berapa harga tenaga saya,” kata Eri, yang  memasuki periode kedua sebagai Wali Kota Surabaya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved