Siswa Curi Pisang untuk Hidupi Adik
Kapolsek Tlogowungu Angkat Remaja yang Diarak Gegara Curi Pisang Jadi Anak Asuh
Inilah nasib AAP, remaja yang diarak karena curi pisang di Pati, Jawa Tengah. AAP diangkat sebagai anak asuh oleh Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Tiara Shelavie
Saat melakukan pencurian, AAP tertangkap basah oleh pemilik kebun.
"Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak 4 tundun dengan dipikul menggunakan 1 batang tongkat kayu," ujar dia, Selasa (18/2/2025).
AAP lantas dibawa ke kantor desa dengan cara diarak dengan bertelanjang dada.
Mujahid menuturkan, pisang yang dicuri AAP bernilai Rp250 ribu.
Akhirnya, pihak kepolisian dan pemerintah desa pun melakukan mediasi.
Setelah kakek AAP sebagai wali datang, antara pemilik kebun dan AAP berdamai.
Saat ditelusuri, ternyata AAP ini merupakan masyarakat dari kalangan kurang mampu.
Selama ini, AAP hanya hidup bersama adik dan kakeknya.
Ibu AAP sendiri meninggal dunia pada 2019 lalu.
Sementara ayahnya menikah lagi dan pergi meninggalkan AAP dan adiknya tanpa bertanggung jawab menafkahi keduanya.
Baca juga: Curi Pisang untuk Makan Adik, Remaja di Pati Diarak Warga ke Balai Desa, Pemilik Kebun Beri Maaf
Sementara kakeknya sendiri bekerja sebagai buruh serabutan dan mencari rumput untuk pakan ternak.
APP juga terpaksa tak masuk sekolah karena kekurangan biaya.
"Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu," ujar kepala desa tempat AAP tinggal.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sosok Remaja di Pati Diarak Karena Curi Pisang, Ternyata Hidup Tanpa Orangtua
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Mazka Hauzan Naufal)(Kompas.com, Puthut Dwi Putranto Nugroho)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.