Terungkap Identitas Korban Mutilasi di Jombang, Polisi Amankan Terduga Pembunuh
Polisi sudah kantongi identitas korban dan terduga pembunuh jasad tanpa kepala di saluran irigasi area persawahan di Jombang, Jatim, Rabu (12/2/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Misteri terkait identitas jasad tanpa kepala korban mutilasi yang ditemukan di saluran irigasi area persawahan Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), Rabu (12/2/2025), mulai menemui titik terang.
Korban adalah AS (37) warga Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Jombang.
Polisi juga telah mengamankan satu orang terduga pembunuh berinisial E, warga Desa Plosogeneng, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
"Benar saat ini masih pengembangan," kata Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan saat dikonfirmasi, Rabu (19/2/2025) dilansir dari TribunJatim.com.
Kepastian identitas korban ini juga telah terkonfirmasi setelah Kepala Desa Jatirejo, Arifah mendampingi keluarga korban saat pemeriksaan di Polres Jombang pada hari ini.
Pada pemeriksaan tersebut diketahui, ibu korban berinisial A, dijadikan pembanding dalam tes DNA guna mengungkap identitas jasad tersebut.
Selain itu, keluarga korban juga telah diperiksa oleh pihak kepolisian untuk menelusuri keberadaan AS yang diduga menghilang sejak hari Sabtu (8/2/2025) sore.
Baca juga: Kisah Tragis Wanita dalam Koper di Ngawi: Hidupi 2 Anak dan Nenek, Kini Tewas di Tangan Kekasih
Berdasarkan hasil pemeriksaan, muncul informasi jika AS selama ini bekerja di sebuah percetakan di kawasan Mojokerto.
Sejak Sabtu (8/2/2025), korban AS tidak terlihat lagi oleh pihak keluarga sampai pada akhirnya muncul kabar penemuan jasad tanpa kepala di saluran irigasi Desa Dukuharum pada Rabu (12/2/2025) lalu.
Pihak keluarga sebenarnya sudah mulai sedikit tenang saat telepon pihak keluarga diangkat oleh orang yang mengaku sebagai AS.
Orang yang mengaku sebagai AS itu menjawab telepon pihak keluarga dan mengatakan sedang ada di Bali.
Anehnya, orang tersebut tidak ingin menyebutkan detail lokasi tempatnya berada dan menolak pulang ke Jombang meskipun sang ibu memintanya kembali.
"Orang itu mengaku AS. Mengakunya ada di Bali, tapi saat ditanya Bali mana, orang itu tidak mau menjawab. Disuruh pulang sama ibunya juga tidak mau," ungkap Arifah.
Arifah yang turut serta dalam percakapan seluler itu mengatakan bahwa kontak komunikasi itu terjadi pada Selasa (18/2/2025) sore.
Bukti telepon tersebut juga dibawa ke kepolisian, tetapi akhirnya diketahui jika orang yang mengangkat telepon tersebut bukanlah korban AS.
Baca juga: Pelaku Mutilasi di Jombang Diamankan, Penyidik Kantongi Identitas Korban dan Tunggu Hasil Tes DNA
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.