Minggu, 5 Oktober 2025

Cerita Wanita Indramayu Korban Perdagangan Orang di China: Dinikahi Tapi Diperlakukan Seperti Budak

Praktik tindak pidana perdagangan orang menimpa wanita asal Desa Jambak, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu bernama Sugi Purnamawati (32).

Editor: Choirul Arifin
dok. SBMI
KABUR PULANG - Pengurus Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) saat menjemput Sugi Purnamawati (32) korban tindak pidana perdagangan orang atau TPPO modus pengantin pesanan. Sugi berhasil kabur dari China dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (15/2/2025).  

Lanjut Sugi, di hari itu, kebetulan suaminya pergi hingga seharian belum pulang. Kondisi Sugi sendiri memprihatinkan.

Baca juga: Muncikari Tersangka Kasus TPPO di Kota Sorong Positif Terinfeksi Penyakit Menular

Apalagi di China saat itu tengah musim dingin, ia di rumah tidak ditinggali uang maupun makanan. Bahkan perangkat remote penghangat ruangan juga disembunyikan oleh suaminya.

Khawatir nyawanya terancam kedinginan, Sugi memberanikan diri pergi. Ia pun meminjam uang ke temannya sesama TKW.

“Posisinya dingin banget, berapa derajat, saya saat itu ngerasa ini gak baik, ini sudah gak aman, ya sudah saya pikir bagaimana caranya untuk pergi dari rumah ini,” ujar dia.

Sugi mengaku selama pelariannya itu ia diselimuti rasa was-was. Ia bahkan tidak tidur seharian.

Baca juga: Kapolri Tegaskan Tindak Tegas Oknum yang Bekingi PMI Ilegal hingga TPPO

Sugi kabur naik taksi dari rumahnya di daerah Nancang menuju Bandara dengan menempuh waktu 7 jam lamanya.

“Memang cukup jauh jaraknya, saya juga khawatir di jalan naik taksi karena sepi. Sopir taksinya juga minta beberapa kali bayaran buat bensin, dan lain-lain, saya posisinya karena takut jadi apa yang diminta saya turutin saja, alhamdulillah sampai selamat ke Bandara,” ujar dia.

Sesampainya di Bandara, Sugi mengaku masih was-was khawatir terjadi kejadian yang tidak diinginkan, ia juga sengaja tidak melapor ke polisi setempat dan memilih secepat mungkin bisa ke Indonesia.

Dalam hal ini, Sugi juga merasa bersyukur karena selama memproses pengurusan di imigrasi, prosesnya berjalan cepat.

Ia pun baru berani mengabari keluarga di kampung halaman termasuk Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) soal pelariannya dari rumah suaminya.

“Alhamdulillah selamat sampai ke Indonesia,” ujarnya.


Laporan Reporter Tribun Cirebo Handhika Rahman | Sumber: Tribun Jabar

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved