TNI AL Tangkap Sindikat Pencurian Avtur Senilai Rp 400 Juta di Deli Serdang Sumut
TNI AL menangkap tiga orang pelaku pencurian BBM jenis Avtur di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
TRIBUNNEWS.COM, LUBUK PAKAM - TNI Angkatan Laut (AL) menangkap tiga orang pelaku pencurian BBM jenis Avtur di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).
Ketiga pelaku adalah Andul Rafar alias Tofa (47), Irwansyah alias Dede (31) dan Hairi (43) yang merupakan warga Kecamatan Pantai Labu.
Baca juga: Penjual Gorengan Dibacok Pembeli di Lumajang, Diduga Dipicu Pencurian HP
Selain ketiga orang ini, satu orang pelaku lain berinisial J (50) masih dalam pengejaran.
Ketiganya ditangkap di lokasi wisata Pantai Dewi Indah Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang.
Para pelaku mencuri avtur dari hasil pembocoran pipa milik Pertamina di Kecamatan Pantai Labu.
Penangkapan dilakukan oleh Patkamla Karang Gading Lantamal I dan Posal Pantai Labu di lokasi wisata Pantai Dewi Indah.
"Barang buktinya gubuk dari bambu sebagai tempat penampungan BBM berisi minyak jenis avtur kurang lebih 30 ton. Kemudian ada juga tanki plastik ukuran 1 Ton berjumlah 30 buah," kata Kadispen Letkol Laut Nelson Sagala, Kamis (13/2/2025).
Selain itu, 29 tangki berisi masing-masing 1 ton minyak Avtur.
"Kasusnya sudah dilimpahkan ke Polresta Deli Serdang, " kata dia.
Di lokasi tersebut juga turut diamankan 1 tangki kosong lain, 2 drum plastik yang sudah terisi masing-masing kurang lebih 220 liter Avtur.
Baca juga: Gagalkan Pencurian Sepeda Motor, Ketua RT di Penjaringan Jakut Mundur Setelah Ditodong Pistol
Bila dirupiahkan, nilainya mencapai Rp 400 juta.
Kasus ini terbongkar berawal adanya informasi intelijen bahwa di wilayah Pantai Dewi Indah, Desa Pantai Labu Pekan ada indikasi kegiatan pencurian BBM melalui pipa laut Pertamina pada saat kapal tanker Pertamina tiba.
Didapatkan informasi lain juga bahwa satu hari sebelum terbongkar tepatnya pada 10 Februari sekira pukul 10.00 WIB ada Kapal Motor MT Sinar Agra lego jangkar di Perairan Laut Pantai Labu untuk melaksanakan transfer BBM Avtur dari kapal ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Kualanamu, Deli Serdang.

Dari sini selanjutnya tim intel Lantamal I, Posal Pantai Labu dan Patkamla Karang Gading melaksanakan pendalaman di lokasi.
Dari hasil pendalaman, 11 Februari sekitar pukul 05.00 WIB di Pantai Dewi Indah ditemukan satu buah gubuk bambu berisi tanki-tanki plastik dengan muatan full minyak.
"Baru pukul 12.00 WIB Posal Pantai Labu dan Patkamla Karang Gading melaksanakan penindakan ke lokasi gudang di Pantai Dewi Indah dan ditemukan pemilik gudang atau gubuk atas nama Tofa yang sehari-hari mengaku sebagai penjaga wisata pantai berikut barang bukti," katanya.
TNI AL mengungkap para pelaku melakukan tapping pipa di bibir pantai Dewi Indah dengan cara melubangi pipa saat kosong dengan dibor dan disambungkan ke pipa besi dan selang sampai ke gudang penampungan.
Para pelaku beraksi saat tanker Pertamina tiba di titik lego jangkar dan proses transfer minyak melalui pipa bawah laut.
Para pelaku membuka kran yang berada di dalam gudang untuk mengalirkan minyak dari pipa ke tangki plastik yang sudah disiapkan sampai seluruh tangki penuh.
Saat ini pihak Lantamal pun telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina.
Selain itu juga sudah dilakukan dan diamankan lokasi dan barang bukti dengan memasang police line oleh Security DPPU Pertamina Kualanamu dan dijaga oleh security dan personel Pam obvit Pertamina dari Lantamal I guna proses lebih lanjut.
Pertamina Dalami Dugaan Keterlibatan Orang Dalam
Terkait tindak lanjut kasus ini, Pertamina menyerahkan proses hukumnya kepada pihak Polresta Deli Serdang.
Kendati demikian, mereka juga akan melakukan investigasi internal untuk memastikan ada tidaknya orang dalam (ordal) yang terlibat dalam pusaran kasus ini.
"Yang jelas kami juga melakukan investigasi internal untuk melihat agar tidak terulang di kejadian berikutnya. Tidak terulang di tahun-tahun berikutnya," ujar Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, di kantornya, Kamis (13/2/2025).
Namun, kata August, selama ini pihaknya selalu melakukan patroli bongkar muat untuk mengawasi penyaluran avtur dari kapal tanker melalui pipa dalam laut sepanjang 5 km ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Kualanamu.
Dia pun berharap pihak polisi mengungkap bagaimana cara pelaku mengelabui tim patroli mereka.
"Kami melakukan pengawasan. Lagi-lagi tadi sepertinya ya, (tetapi) kami harus menunggu hasil (pemeriksaan) tersangka, bagaimana modusnya, dia melakukan pencurian dengan mengelabui tim patroli," ujar August.
August tidak merinci bagaimana tim patroli melakukan pengawasan.
Dia menduga salah seorang pelaku memanfaatkan posisinya sebagai pengelola Pantai Dewi Indah untuk mengelabui petugas.
"Mungkin mereka mengelabuinya dengan membuat gubuk (untuk avtur curian), lalu seperti juga sebagai Pantai Dewi gitu. (Namun) kami apresiasi Tim Lantamal dengan tim intelnya mengungkap kejadian ini," ungkapnya.
Dia kemudian mengatakan, dari barang bukti yang diamankan, pihaknya mengalami kerugian mencapai Rp 400 juta.
"(Kerugiannya) ya, sekitar Rp 400 jutaan dengan barang bukti, kalau tidak salah ada 29 di baby tank, berarti sekitar 30 kiloliter, (total kerugian) sekitar Rp 400 jutaan," ujarnya. (Tribun Medan/Kompas.com).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.