Senin, 29 September 2025

Makanan Mengandung Bakteri, Polisi Naikkan Kasus Keracunan Massal 2 Desa di Ponorogo ke Penyidikan

Polisi naikkan kasus keracunan massal di Ponorogo, ke tahap sidik menyusul keluarnya hasil laboratorium sampel makanan yang mengandung bakteri.

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
KERACUNAN MASSAL PONOROGO - Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto mengungkapkan bahwa hasil laboratorium sampel makanan yang diduga sebabkan keracunan massal di 2 desa di Kabupeten Ponorogo, Jawa Timur ternyata mengandung bakteri, Sabtu (8/2/2025). Kasus keracunan massal di Ponorogo ini pun telah ditingkatkan statusnya ke tahap penyidikan. Keracunan massal menimpa 46 warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo serta 22 santri dan pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Ponorogo setelah menyantap sate gulai kambing pada Kamis (30/1/2025) malam. Ada 1 korban tewas. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkap hasil laboratorium dari sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal warga di 2 desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Benar saja, hasil menunjukkan bahwa makanan yang disantap warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo dan Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Ponorogo ternyata mengandung bakteri.

“Dari hasil laboratorium , yang terbitkan labkesda ponorogo, membuahkan hasil. Mengandung bakteri,” kata Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Sabtu (8/2/2025) dilansir dari TribunJatim.com.

“Tapi perlu saya sampaikan ke rekan-rekan media, bahwa bakteri apa dan prosesnya bagaimana, masih perlu penjelasan dari dinkes (dinas kesehatan) dan laboratorium,” imbuhnya.

Rudy mengatakan bahwa yang diuji laboratorium bukan hanya bumbu gulai saja melainkan air kran di rumah pemilik catering, kecap, sate, tongseng dan centong.

“Dilihat dari hasil laboratorium bakteri ada pada makanan, di air juga ada kandungan bakteri,” terangnya.

Baca juga: Kateringnya Diduga Picu Keracunan Massal di Ponorogo, Pemilik Diperiksa Polisi, Ini Pengakuannya

Rudy mengaku bahwa pihak labkesda akan menjelaskan kandungan bakteri itu seperti apa.

“Tetapi yang pasti perkara ini tingkatkan penyelidikan ke penyidikan, ditemukan  adanya peristiwa pidana,” sebut Rudy.

Naik ke Penyidikan

Menyusul keluarnya hasil laboratorium sampel makanan tersebut, polisi pun menaikkan status kasus keracunan massal di Ponorogo ini ke tahap penyidikan.

“Sudah menjadi penyidikan,” ujar Rudy, Jumat (7/2/2025).

Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang di dua desa tersebut, polisi juga telah memeriksa 41 saksi termasuk sang pemilik katering yang diduga sebabkan keracunan massal.

Sebelumnya, keracunan massal  dialami oleh 46 warga Desa Bondrang serta 22 santri dan pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Desa Belang.

Baca juga: Tak Hanya Warga Bondrang, Santri Ponpes di Ponorogo Juga Keracunan, Pesan dari Katering yang Sama

Warga kedua desa tersebut mengalami keluhan mual, muntah, pusing dan diare setelah menyantap sate gulai kambing pada Kamis (30/1/2025) malam.

Untuk Desa Bondrang, warga menyantap sate gulai kambing acara acara dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT. 01/RW. 01 Dukuh Tengah.

Salah korban dari Desa Bondrang yang bernama Misnan pun sampai meninggal dunia diduga karena keracunan makanan tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan