Aniaya Warga Sumut Hingga Tewas, 1 Perwira dan 2 Bintara Dipecat, 4 Polisi Lainnya Demosi 6 Tahun
Satu perwira pertama dan dua bintara yang bertugas di Polrestabes Medan dipecat buntut kematian warga sipil bernama Budianto Sitepu (42).
"Hasil autopsinya ada pendarahan pada batang otak, pendarahan pada kepala, lalu luka di pipi, rahang, lalu luka di bagian mata," kata Gidion kepada Tribun-medan, Senin (30/12/2024).
Katanya, hasil luka yang didapat tersebut diakibatkan karena benda tumpul.
"Dalam visum tersebut terbukti (korban) mengalami kekerasan benda tumpul. Kekerasan tumpul itu analoginya, kepala ini kan cukup keras, kalau dia mengalami pendarahan berarti ada benturan keras. Kalau tajam kan luka terbuka," sebutnya.
Kronologis Kejadian
Menurut kesaksian korban lainnya, Dedi Sugiarto Pasaribu, kejadian itu terjadi tepat di malam peringatan Natal 2024.
Malam itu, ia bersama teman-temannya termasuk Budianto Sitepu berada di warung tuak.
Kebetulan, warung tuak tersebut depan-depanan dengan rumah mertua dari Panit Resmob Satreskrim Polrestabes Medan, Ipda Imanuel Dachi.
Diduga, mertua Ipda Imanuel Dachi itu merasa terganggu dan melapor kepada menantunya.
Tak lama, Ipda Imanuel Dachi datang ke warung tuak tersebut dan menegur warga yang sedang berada di sana.
"Ceritanya gini, gara-gara musik sudah gitu pas polisi datang, yang lempar kede (warung) tuak itu. Rupanya pas datang dibilangnya sama kami berhenti lah dulu, nggak ada minta tolong," kata Dedi kepada Tribun-medan, Jumat (27/12/2024).
"Ini kan malam natal kata ketua Budi (almarhum), rupanya cek-cok orang ini (korban dan Ipda Imanuel Dachi)," sambungnya.
Katanya, saat itu Ipda Imanuel Dachi membawa sekitar lima orang anggotanya dari Polrestabes Medan.
Kemudian, para polisi ini langsung melakukan penganiayaan secara membabi-buta di lokasi kejadian.
Lalu, mereka pun langsung dimasukkan ke dalam mobil dan dibawa ke Polrestabes Medan.
Mereka, dimasukkan ke dalam mobil yang berbeda-beda.
Saat di dalam mobil, Dedi mengaku juga dianiaya personel Polrestabes Medan ini.
"Langsung dibawa ke Polrestabes, pada saat di situ kami bertiga di TKP di pukuli, muka langsung bonyok," sebutnya.
"Ada enam orang (personel polisi), begitu di dalam mobil aku langsung dipukuli. Setahu ku cuma pakai tangan. Aku dipukul, pakai gagang parang," lanjutnya. (Tribun Medan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.