Longsor di Pekalongan
Kesaksian Warga yang Dengar Teriakan saat Longsor Terjadi di Pekalongan
Inilah kabar terbaru soal longsor yang terjadi di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Warga ceritakan detik-detik saat longsor terjadi
Ia menuturkan, total ada 600 personel gabungan dan empat anjing pelacak dalam proses pencarian ini.
"Tim gabungan tersebut terdiri dari 600 personel dan empat anjing pelacak," tuturnya.
Mengutip TribunJateng.com, upaya pencarian hari ini difokuskan ke rumah Pak Carik dan Cafe Allo.
Aliran sungai juga ditelusuri karena dikhawatirkan ada korban yang terbawa arus.
"Kejadian ini mengakibatkan banyak korban, jadi di bawah sana ada dua rumah, yaitu rumah pendeta dan rumah Pak Carik, serta satu kafe,"
"Ketiga bangunan utama ini menjadi pusat bencana," tambahnya.
Rumah Pak Carik jadi titik fokus lantaran lokasi tersebut dijadikan tempat berteduh sementara bagi orang-orang yang menuju Petungkriyono ketika hujan deras.
Mereka merasa aman karena di rumah Pak Carik jauh dari tebing.
Sedangkan di Cafe Allo, sedang berlangsung acara keluarga yang juga menunggu hujan reda.
"Adapun yang longsor adalah rumah yang berada di bawahnya dan kafe tersebut.
Baca juga: Tragedi Longsor Pekalongan: Bayi Abiyan Ditemukan Tanpa Nyawa, Paman Menangis Histeris
"Saat ini, kita masih berfokus pada pencarian sembilan orang yang hilang. Mudah-mudahan tidak ada tambahan jumlah korban hilang," pungkasnya.
Korban Jiwa
Sebanyak 21 orang korban meninggal akibat bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan per Rabu (22/1/2025).
Korban meninggal terakhir ditemukan di sungai, sedangkan enam orang masih dinyatakan hilang.
Kini, tim SAR gabungan tengah mencari warga yang masih dinyatakan hilang.
Berikut daftar nama korban dalam bencana tahan longsor di Pekalongan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.