Kamis, 2 Oktober 2025

Longsor di Pekalongan

Cerita Tim SAR Longsor Petungkriyono Pekalongan, Lalui Medan Berat hingga Ungkap Kondisi Korban

Agus Yusuf, tim SAR Bumi Santri Pekalongan, menjadi bagian dari anggota yang membantu evakuasi korban longsor longsor di Pekalongan.

Dokumentasi BNPB
Relawan bencana saat mengevakuasi korban bencana di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota Tim SAR Gabungan menceritakan pengalaman mencekam ketika pencarian korban longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, bencana longsor dan banjir bandang melanda wilayah Pekalongan pada Senin (20/1/2025). 

Bencana terjadi ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Petungkriyono

Akibatnya, korban longsor Pekalongan sementara mencapai 18 orang hingga Selasa  (21/1/2025) petang.

Agus Yusuf, anggota tim SAR Bumi Santri Pekalongan, turut membantu evakuasi korban longsor longsor Petungkriyono

Cuaca buruk, medan terjal yang dilalui pun menjadi tantangan besar dalam proses evakuasi. 

Menurut Agus, kondisi pasca banjir bandang dan longsor, porak poranda.

"Kabar pertama longsor terjadi Senin (20/1/2025) malam bersamaan dengan banjir bandang di Kedungwuni dan Wonopringgo," ungkap Agus Yusuf, Selasa (21/1/2025), dilansir TribunJateng.com.

Ia menjelaskan, tim SAR Bumi Santri memilih menunda perjalanan ke Petungkriyono karena kondisi malam hari yang berbahaya.

Kondisi Jalan Berlumpur, Penuh Batu dan Pohon Tumbang

Baca juga: Warga Desa Plogpakis Pekalongan Ini Terpaksa Jalan Kaki Selamatkan Istri yang Terjebak Longsor

Tim berangkat ke lokasi pada Selasa pagi bersama Basarnas Semarang, BPBD, PMI, dan relawan lainnya.

Agus menceritakan, tim tiba di Petungkriyono setelah perjalanan 2 jam melalui jalur Wanayasa-Kalibening, Kabupaten Banjarnegara. Tim pun berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

Dikatakan Agus, Dari titik terakhir yang dapat dilalui kendaraan, tim masih harus berjalan kaki sejauh 5 km di jalan berlumpur, penuh batu, dan pohon tumbang.

"Jembatan utama Petungkriyono terputus. Kondisi longsor di berbagai titik semakin menyulitkan evakuasi," tambah Agus.

Selain itu, cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala.

Kabut tebal mengurangi jarak pandang hingga 10 meter, sementara hujan deras mengguyur dari siang hingga sore.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved