Longsor di Pekalongan
Cerita Tim SAR Longsor Petungkriyono Pekalongan, Lalui Medan Berat hingga Ungkap Kondisi Korban
Agus Yusuf, tim SAR Bumi Santri Pekalongan, menjadi bagian dari anggota yang membantu evakuasi korban longsor longsor di Pekalongan.
Masih mengutip Tribun Jateng, korban yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbujur kaku dan penuh lumpur.
Meski begitu, masih ada sebagian besar korban masih dapat dikenali warga sekitar untuk proses identifikasi.
Karena alat berat belum bisa mencapai lokasi, terpaksa proses evakuasi terpaksa dilakukan secara manual.
Agus mengungkapkan, hingga malam hari ditemukan jenazah perempuan di Desa Kayupuring. Namun, belum bisa dievakuasi karena medan terjal dan hujan deras.
"Kondisi terparah ada di kafe kopi dan tempat pemancingan di Desa Kasimpar, dengan 25 orang di lokasi saat kejadian. Hanya satu orang selamat, yakni Munandar Rifki (20), meski mengalami patah tulang dan luka berat," ungkap Agus.
Ia berharap, cuaca mendukung agar pencarian korban longsor dapat dilanjutkan di hari berikutnya.
Baca juga: Identitas 17 Korban Meninggal Akibat Longsor di Pekalongan, Evakuasi Terkendala 2 Jembatan Rusak
Pengalaman menanggulangi situasi darurat di Pekalongan ini, rupanya juga diceritakan oleh Eko Purwanto, relawan Palang Merah Indonesia (PMI).
Awalnya, Eko menerima laporan masyarakat terkait korban patah tulang di rumah penduduk, imbas tanah longsor.
"Kami menerima laporan dari masyarakat tentang seorang korban yang mengalami patah tulang di rumah penduduk. Segera, tim Puskesmas bergegas menuju lokasi untuk memastikan kondisi korban," kata Eko diwawancarai Kompas.tv.
Setibanya di lokasi, mereka menemukan korban dengan luka sayat dan patah pada lengan atas.
Tim segera memberikan pertolongan pertama sebelum meminta bantuan masyarakat untuk menandu korban ke Puskesmas.
Saat ini, kondisi korban stabil dan mampu berkomunikasi.
"Dokter mengatakan bahwa ini adalah tindakan awal, dan korban akan dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut," tambahnya.

Proses Evakuasi Cukup Menantang
Eko mengatakan, proses evakuasi berlangsung cukup menantang, perlu waktu 4 jam.
"Kami menerima informasi dari penduduk setempat yang sudah melakukan evakuasi awal. Dari waktu bencana terjadi hingga evakuasi selesai, butuh waktu sekitar empat jam," ceritanya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.