Murid Dihukum Duduk di Lantai
Wali Kelas di Medan Dilaporkan Polisi setelah Hukum Siswa Duduk di Lantai, Korban Alami Trauma
Terungkap alasan Kamelia melaporkan wali kelas ke polisi. Oknum guru hukum siswa duduk di lantai karena menunggak pembayaran SPP.
TRIBUNNEWS.COM - Polemik siswa kelas 4 SD dihukum duduk di lantai tak dapat diselesaikan secara kekeluargaan lantaran wali murid memilih melaporkan oknum guru bernama Haryati.
Wali murid bernama Kamelia mengaku sakit hati anaknya, MI (10) dipermalukan di hadapan teman sekelas dengan cara duduk di lantai.
Meski anaknya menunggak pembayaran SPP selama tiga bulan, Kamelia menegaskan tindakan Haryati membuat anaknya trauma.
Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menyatakan laporan dengan nomor LP/B/132/I/2025/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumut diterima petugas pada Selasa (14/1/2025).
Laporan dibuat menyusul dugaan kekerasan terhadap anak yang dilakukan Haryati.
"Laporannya terkait dugaan kekerasan terhadap anak. Terlapor guru yang menghukum korban duduk di lantai," ucapnya, Rabu (15/1/2025).
Dalam laporan tersebut, Kamelia menjelaskan korban enggan berangkat sekolah pada Rabu (8/1/2025) karena dua hari sebelumnya dihukum duduk di lantai kelas.
Kamelia meminta anaknya untuk tetap berangkat sekolah dan anak menghampiri guru yang memberi hukuman.
Setiba di sekolah, Kamelia melihat langsung anaknya duduk di lantai saat pelajaran berlangsung.
Kamelia juga menanyakan alasan Haryati menghukum anaknya.
"Kami masih mendalami laporannya," tandasnya.
Baca juga: Disdik Medan Pastikan Polemik Siswa Dihukum Duduk di Lantai Sudah Selesai: Hanya Miskomunikasi
Pembelaan Wali KelasĀ
Haryati mengaku memberikan hukuman duduk di lantai untuk siswa yang menunggak pembayaran SPP agar mereka dapat tetap belajar.
Menurutnya, tak ada niat untuk menzalimi siswa yang menunggak pembayaran SPP termasuk MI (10) yang terekam kamera sedang duduk di lantai dan videonya viral.
Ia mengaku telah mempertimbangkan sejumlah hukuman dan menganggap hukuman duduk di lantai yang paling pantas.
"Tujuan saya tidak ada niat untuk menzalimi. Sebenarnya ada tiga siswa yang duduk di lantai saat itu, karena tunggak uang SPP."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.