Jumat, 3 Oktober 2025

Berita Viral

Meski Berdamai, Polisi di Prabumulih yang Tendang Muka Pengendara Tetap Dijatuhi Sanksi

Polisi yang menendang pengendara sepeda motor usai menabrak di Prabumulih, Sumsel sepakat berdamai. Namun, dia tetap dijatuhi sanksi.

Kolase Tribunnews.com/Tribun Sumsel/Instagram @prabumulihviral
Istri Jauhari (kiri) dan Istri Iptu M Yunus (kanan) berdamai saat konferensi pers di Mapolres Prabumulih, Senin (13/1/2025). Adapun perdamaian tersebut usai Iptu M Yunus menendang wajah Jauhari saat kecelakaan di depan rumah dinas Walikota Prabumulih di Kelurahan Gunung Ibu Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Iptu M Yunus, polisi yang menendang pengendara bernama Jauhari (54) di depan rumah dinas Wali Kota Prabumulih di Kelurahan Gunung Ibu Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatra Selatan (Sumsel). bersepakat menempuh jalur damai.

Hal ini diketahui dari keterangan Wakapolres Prabumulih, Kompol Eryadi Yuswanto, dalam konferensi pers di Mapolres Prabumulih, Senin (13/1/2025).

Dalam konferensi pers tersebut, istri dan anak Jauhari serta istri dari Iptu M Yunus turut hadir.

Eryadi mengatakan peristiwa tersebut berawal ketika Iptu M Yunus tengah berkendara.

Lalu, di saat yang bersamaan, Jauhari juga akan menyeberang. Sehingga, kecelakaan pun tidak dapat terhindarkan.

"Pada saat itu YS berkendara dari arah Polres menuju ke arah pasar. Kebetulan Pak Jau juga dari depan Pemkot juga akan melintas sehingga jadi laka tadi," katanya, dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram @polres_prabumulih, Selasa (14/1/2025).

Pasca-kejadian tersebut, Eryadi menuturkan Jauhari mengalami patah hidung akibat ditendang oleh polisi tersebut.

"Sementara, Iptu YN mengalami patah tangan kanan dan tulang rusuk retak serta kepala ada luka robek," jelasnya.

Dia mengungkapkan seluruh biaya perawatan dan operasi Jauhari akan ditanggung oleh Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo.

Baca juga: Tabrak dan Tendang Warga, M Yunus Oknum Polisi Prabumulih Banjir Hujatan di Instagramnya

Eryadi mengungkapkan, saat ini, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai usai kejadian tersebut.

Dia menjelaskan proses damai akan dilakukan secara adat di tempat tinggal Jauhari di Alai Induk, Muara Enim, Sumatera Selatan.

"Kondisi sekarang kedua belah pihak kemudian mereka sepakat untuk ke perdamaian yang akan ditindaklanjuti sesuai dengan adat yang berlaku di daerah Alai," kata Eryadi.

Meski berdamai, Eryadi mengatakan Iptu M Yunus tetap akan dijatuhi sanksi.

"Sementara, untuk Iptu YN tetap akan ditindak tegas sesuai dengan prosedur hukum seperti terkait undang-undang soal disiplin dan pelanggaran disiplin maupun kode etik," jelasnya.

Sebelumnya, sempat viral video yang memperlihatkan seorang pengendara sepeda motor terduduk dengan hidung mengeluarkan darah.

Berdasarkan narasi yang beredar, pengendara tersebut diduga ditabrak oleh seorang polisi.

Namun, polisi itu justru marah dan menendang korban hingga hidungnya berdarah. Menurut perekam, korban sudah terjatuh setelah ditabrak oleh polisi tersebut.

"Ngapo cak itu, Pak, dak boleh cak itu kamu, kami saksi nyingok dio la mak itu kamu terjangke pulo (Kenapa begitu, Pak, tidak boleh kamu begitu, kami saksi lihat dia sudah begitu, kamu tendang juga)," ucapnya kepada polisi tersebut.

Perekam juga mengatakan kendaraan korban sudah terjatuh tetapi justru ditendang oleh polisi.

Pada momen tersebut, perekam juga menyebut nama polisi tersebut yaitu M Yunus.

"Dio sudah tebalik diterjang cak itu, dak boleh, Pak. Na Pak Kapolres ini oknumnya M Yunus namanya, dak boleh cak itu, Pak, manusio bapak ini. (Dia sudah terbalik, ditendang seperti itu, tidak boleh, Pak. Nah, Pak Kapolres ini oknumnya M Yunus namanya, tidak boleh begitu, Pak, manusia bapak ini)," tuturnya.

Kronologi Versi Korban

Dikutip dari Tribun Sumsel, insiden tersebut terjadi di depan rumah dinas Wali Kota Prabumulih di Jalan Jenderal Sudirman, Senin (13/1/2025).

Korban diketahui bernama Jauhari bin Saidina Ali (54).

Menurut Jauhari, mulanya dia hendak menyebrang sembari mengendarai sepeda motor ke sebuah minimarket yang berada di depan rumah dinas Wali Kota Prabumulih.

Namun, tiba-tiba, Jauhari justru diduga ditabrak oleh polisi tersebut.

"Saat itu saya mau menyeberang ke Indomaret, saya sudah sangat lambat sekali. Setelah nyeberang tiba-tiba dari arah Palembang bapak itu dengan motor menabrak saya," ungkap Jauhari.

Setelah ditabrak, tubuh Jauhari langsung diangkat oleh warga ke pinggir jalan beserta sepeda motor miliknya.

Namun, setelah itu, polisi yang diduga menabraknya tidak menolongnya, tetapi langsung menendang mukanya.

"Saat itu saya kesakitan karena terjatuh tapi tidak berdarah, lalu Pak Polisi itu menghampiri dan langsung menendang muka saya, kejadiannya cepat," katanya.

Akibatnya, Jauhari mengalami luka di bibir dan hidungnya mengalami pendarahan.

Terkait penganaiayaan yang dilakukan, Jauhari mengaku tidak tahu sebabnya.

"Saya tidak tau kenapa dia marah, padahal saya menyeberang sudah lambat, dia malah tendang muka saya," tuturnya.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Sumsel dengan judul "Sosok Oknum Polisi Tendang Pemotor di Prabumulih, Wakapolres Janji Tanggung Jawab Obati Korban"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Sumsel/Shinta Dwi Anggraini)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved