Selasa, 7 Oktober 2025

Siswa SMK Ditembak Polisi

Kebohongan Kombes Pol Irwan Anwar, Sebut Korban Anggota Gengster hingga Soal Jumlah Tembakan

 Irwan juga menuding para korban melakukan penyerangan terhadap Aipda Robig ketika proses melerai

Editor: Eko Sutriyanto
dok.Tribun Jateng
Kombes Pol Irwan Anwar - Mantan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar diduga berbohong saat memberikan keterangan penembakan yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin (38) terhadap tiga pelajar Semarang terbantahkan dalam proses rekonstruksi 

"Memang ada perencanaan tapi tidak terjadi perkelahian, hanya kejar-kejaran dan itu sudah terekam dalam BAP maupun bukti digital forensik," tuturnya.

Tidak ada senggolan antara Robig dan korban.

"Jadi hanya mepet saja," terangnya.

"Korban Gamma tidak menyerang, hal itu terbukti dalam rekontruksi," kata Kuasa hukum keluarga Gamma, Zainal Abidin.

Soal jumlah peluru, Irwan awalnya menyebut Aipda Robig menembak sebanyak 2 peluru yang diarahkan ke Gamma dan SA dan AD. 

Hal itu terbantahkan saat rekontruksi.

"Ada empat peluru, peluru pertama peringatan, tiga peluru lainnya ke pada korban," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Artanto.

LBH : Kombes Pol Irwan Anwar Lakukan Pengaburan Fakta


Perbedaan keterangan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan dengan fakta sebenarnya dikritik oleh para aktivis. 

Mereka menyebut, Irwan melakukan upaya pembelokan narasi dan pengaburan fakta.

"Hal itu bagian dari obstruction of justice atau  penghalang keadilan dalam hukum pidana. Dia layak dicopot," kata pengacara publik dari LBH Semarang, Fajar Muhammad Andhika.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan akhirnya dicopot dari jabatanya lalu dimutasi ke sebagai Kalemkonprofpol Waketbidkermadianmas Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan) Polri.

"Dimutasi bukan karena kasus Gamma, tapi penyegaran, pengembangan karir," ungkap Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto.

Gesture Sempoyongan Saat Robig Menembak

Saat rekonstruksi terkuak fakta lagi yang masih menjadi pertanyaan keluarga korban yakni gesture sempoyongan ketika Robig melakukan penembakan.

Polisi membantah bahwa gerak  sempoyongan tersebut lantaran mabuk atau terpengaruh obat-obatan terlarang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved