Jumat, 3 Oktober 2025

Nyawa Nelayan Batam Hampir Melayang Diintimidasi Kapal Patroli Singapura Saat Melaut di Pulau Nipah

Neyalan Batam hampir mati karena kapal patroli Polisi Maritim Singapura mengintimidasi mereka saat sedang memancing.

Editor: Hasanudin Aco
Foto via Tribun Batam
Kapal Patroli Maritim Singapura menghantui kapal nelayan dengan bermanuver di laut. /Foto: TangkapanLayar 

 

 

TRIBUNNEWS.COM, BATAM -  Intimidasi yang dilakukan kapal patroli polisi Maritim Singapura terhadap nelayan Batam sungguh mengerikan.

Hampir saja nyawa para nelayan yang sedang mencari ikan di laut Indonesia itu melayang.

Nelayan Batam yang tinggal di Belakang Padang, Muhammad Efendi (31), menceritakan pengalamannya itu.

Bersama 8 rekan-rekannya sesama nelayan saat itu memancing di perairan dekat Pulau Nipah, wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Ia dan rekan-rekannya hampir mati karena kapal patroli Polisi Maritim Singapura mengintimidasi mereka saat sedang memancing.

Polisi Singapore sengaja dengan membuat gelombang yang membuat kapal nelayan tenggelam.

Kapal patroli berukuran besar bermanuver dilokasi kapal nelayan berukuran kecil. 

"Kami biasa mancing disana tapi dianggap menggangu oleh Polisi Singapore, tiba-tiba kapal patroli mereka bermanuver dilokasi buat ombak kuat sampai kawan kami terlempar ke laut," ujar Efendi menceritakan kejadian yang dialaminya, Sabtu (28/12/2024). 

Baca juga: Kapal Patroli Singapura Intimidasi Nelayan Batam yang Sedang Cari Ikan di Laut

Ia mengaku lokasi dirinya dan rekan-rekan ketika turun memancing di perairan itu, masih dalam batas perairan Indonesia. 

"Kami ada bawa GPS handphone, itu masih di periaran Indonesia. Dari dulu kami sering mancing disitu," katanya. 

Namun pihak Singapore mengklaim bahwa tempat nelayan itu memancing masuk kedalam perairan Singapore. 

"Disana ada timbunan yang mereka klaim punya mereka. Padahal dulu tidak ada itu laut Indonesia. Akibat adanya timbunan tanah yang membuat batas perairan tersebut semakin sempit," kata dia. 

  Nelayan asal Belakang Padang yang tercebur kelaut akibat hempasan ombak kuat kapal patrli Polisi Marine Singapura menceritakan pengalaman mengejutkan yang saat memancing di perairan dekat Pulau Nipah
Nelayan asal Belakang Padang yang tercebur kelaut akibat hempasan ombak kuat kapal patrli Polisi Marine Singapura menceritakan pengalaman mengejutkan yang saat memancing di perairan dekat Pulau Nipah ()

Efendi menjelaskan bahwa sebelum adanya timbunan tersebut, para nelayan di daerah itu merasa aman dan tidak pernah mengalami masalah saat memancing di perairan yang kini menjadi batas antara Indonesia dan Singapura

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved