Gadis Jepara Tewas Dibunuh di Semarang, Ibu Korban Beberkan Sosok Putrinya : Tertutup dan Pendiam
Meski dikenal pendiam, Masudah menyebut bahwa TR berbakti kepada keluarga
TRIBUNNEWS.COM, JEPARA - Wanita berinisil TR (18) menjadi korban pembunuhan di Kota Semarang, Jateng.
Korban merupakan warga Kabupaten Jepara Jawa Tengah.
bu korban, Masudah, warga Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara mengungkap sosok TR merupakan anak kedua dari empat saudara, dari Harsono dan Masudah.
TR dikenal sebagai sosok pendiam, tidak terlalu dekat dengan keluarga.
Masudah menyampaikan bahwa anaknya memang dikenal pendiam, tidak suka bercerita dengan orangtua maupun kakak ataupun adiknya.
"Pendiam, agak tertutup, ketika ada masalah dipendam sendiri," kata Masudah kepada Tribunjateng.com, Kamis (12/12/2024).
Meski dikenal pendiam, Masudah menyebut bahwa TR berbakti kepada keluarga.
Baca juga: 9 Fakta Kasus Pembunuhan Bos Asuransi AS, Brian Thompson, Aksi Luigi Mangione Banjir Simpati Publik
Dia rela bekerja konveksi di rumah saudara sembari menuntun ilmu kejar paket C.
"Sekolah kejar paket, tidak setiap hari kerja, hanya sedikit, itu pun konveksi rumah saudara sendiri," ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa memang setiap berpergian dari rumah, TR jarang berpamitan.
Keluarganya pun tidak mengetahui bahwa TR pergi ke mana ataupun dengan siapa.
Keluarga hanya mengetahui bahwa TR memiliki teman dekat, itu yang sepekerjaan dengan korban.
"Pergi jarang berpamitan, pamitan jika minta kontak sepeda motor.
Memang TR ada teman kerja, itu cewek, tapi tidak pernah cerita apa-apa," tuturnya.
Pihak keluarga terakhir bertemu TR pada 24 November 2024.
Pada 27 dan 28 November 2024, TR sempat berkomunikasi melalui sambungan telpon dengan ibunya.
Namun setelah itu, keluarga tidak mengetahui TR berada di mana ataupun pergi dengan siapa.
"Pergi dari rumah itu pada 24 November 2024 dan 28 November 2024 masih berkomunikasi melalui telepon," ujarnya.
HP Korban Sempat Disita Ayah
Masudah bercerita bahwa suatu ketika handphone TR sempat disita oleh ayahnya lantaran ketahuan ikut komunitas mafia sholawatan.
Waktu itu, ayah TR sempat meminta anaknya untuk menghapus dan tidak mengikuti group tersebut.
"Dulu HP pernah disita ayahnya. Saat dicek, ada grup mafia solawatan.
Dia juga pernah pamitan ke Lebak, tapi tidak boleh karena masih kecil dan perempuan."
Saat itu dia janji tidak ikut lagi mafia sholawatan," tuturnya.
Baca juga: Mayat Bayi Ditemukan Dalam Tas Abu-abu di Badung Bali, Ada Surat Wasiat Berisi Permitaan Maaf
Namun Masudah saat ini kurang paham apakah anaknya masih mengikuti kegiatan itu atau tidak.
Dia menjelaskan, dari hasil pelacakan pihak kepolisian dari handphone TR, diketahui jika TR sudah sempat ke Magelang dan terakhir di Salatiga.
"Terdeteksi keberadaan korban sempat di Magelang dan Salatiga," ungkapnya.
Masudah mengatakan bahwa handphone Infinix warna biru yang dibawa TR awalnya milik adiknya.
"HP TR sudah dijual, kini TR memakai HP milik adiknya," ujarnya.

Jenazah TR sudah dimakamkan di TPU Trengguli, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara pada pukul 09.00, Rabu (11/12/2024).
Keluarga mengetahui sosok perempuan yang meninggal di Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang itu adalah anaknya ketika melihat hasil sidik jari dan jaket yang dimiliki TR.
"Pihak Polsek Kalinyamatan ke sini untuk memastikan sidik jari dan beberapa barang bukti seperti jaket."
"Memang benar itu milik anak saya," ungkapnya.
Dengan kejadian ini, keluarga ingin kasus ini bisa segera ditangani dan menemukan pelaku.
"Inginnya pelaku segera ditangkap, harus diusut sampai tuntas," tutupnya.
Kronologi Penemuan Mayat
Seorang gadis muda berinisial TR, yang baru berusia 18 tahun, ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan di sebuah bangunan kosong bekas bengkel di Jalan Teuku Umar, Karangrejo, Gajahmungkur, Semarang.
Senin (9/12/2024) petang, bau menyengat yang tercium di sekitar bangunan kosong tersebut menarik perhatian seorang pedagang nasi goreng dan tukang parkir.
Setelah ditelusuri, mereka menemukan sosok TR dalam kondisi telentang di kamar mandi bangunan tersebut.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, tubuh korban sudah mengalami pembusukan parah, dengan bagian kepala hampir menjadi tengkorak.
Korban mengenakan kaos lengan panjang dan celana panjang, sementara selendang tergantung di lehernya, menambah indikasi adanya dugaan kekerasan.
Korban diperkirakan telah meninggal 15 hingga 30 hari sebelum ditemukan, dan jenazahnya langsung dibawa ke RS Kariadi untuk autopsi.
Hasil autopsi akan menjadi kunci untuk mengungkap penyebab kematian, yang hingga kini masih didalami oleh pihak kepolisian.
"Kami menduga ada indikasi pembunuhan," ujar Andika.
Saat ini, polisi tengah melacak jejak digital korban untuk mengetahui lini masa kehidupannya sebelum peristiwa tragis ini terjadi.
Kasus ini tidak hanya mengguncang warga Semarang, tetapi juga membawa gelombang duka ke kampung halaman TR di Jepara.
Warga berharap polisi segera menemukan pelaku dan memberikan keadilan bagi TR serta keluarganya. (Tribun Jateng/Tito Isna Utama/iwan Arifianto)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Tragedi Gadis Jepara: Jasad Membusuk Ditemukan di Bangunan Kosong Semarang dan dengan judul Inilah Sosok TR Wanita Asal Jepara Korban Pembunuhan di Semarang, Tidak Dekat Keluarga dan Pendiam
Sumber: Tribun Jateng
Candra Tewas Bukan Dibunuh Teman, 2 Pelaku Ternyata Baru Dikenal Korban, Motif Pembunuhan Terungkap |
![]() |
---|
Keluarga Kacab Bank BUMN Ingin Para Tersangka Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Pengacara Keluarga Kacab Bank BUMN Minta Penyidik Terapkan Pasal Pembunuhan Berencana |
![]() |
---|
Keluarga Mohamad Ilham Pradipta Ajukan Perlindungan ke LPSK |
![]() |
---|
Keluarga Korban Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN Ajukan Perlindungan ke LPSK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.