Sabtu, 4 Oktober 2025

Siswa SMK Ditembak Polisi

Update Penembakan Siswa SMK: Aipda Robig Belum jadi Tersangka, Proyektil Tertinggal di Jasad Korban

Polda Jawa Tengah tak kunjung melakukan sidang etik dan penetapan tersangka kasus polisi tembak pelajar di Kota Semarang.

Kompas.com Titis Anis/via TribunJateng.com
Aipda Robig Zaenudin (kiri), pelaku penembakan siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17) (kanan). 

Paman Gamma, Agung (49), menyayangkan sikap petugas kepolisian yang menunda pemberitahuan kematian GRO hampir 12 jam.

"Alasannya tidak ada identitas dan rekam sidik jari tidak keluar."

"Padahal warga sekitar bilang sejak pagi hari rumah kami sudah dicari polisi berpakaian preman," bebernya, Selasa (3/12/2024), dikutip dari TribunJateng.com.

Selain itu, sejumlah barang korban seperti tas, dompet, handphone, dan motor hingga kini belum dikembalikan.

Baca juga: Pengakuan Ayah Gamma, Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi di Semarang: Saya Sangat Sakit Hati

Oknum Wartawan Intervensi Keluarga

Rumah nenek korban yang terletak di Semarang Barat didatangi rombongan Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar pada Senin (25/11/2024).

Agung menjelaskan kepolisian meminta keluarga mengikhlaskan kematian GRO.

Permintaan itu diucapkan wartawan berinisial D yang berbadan besar dan berkulit putih.

"Wartawan itu bilang ke keluarga biar beritanya tidak menyebar ke mana-mana, sebaiknya dari keluarga korban membuat video pernyataan bahwa keluarga Gamma sudah mengikhlaskan kejadian ini."

"Kemudian tidak akan membesar-besarkan masalah ini dan untuk masalah hukum selanjutnya diserahkan ke pihak Polrestabes Semarang," ucap Agung menirukan perkataan wartawan.

Awalnya, keluarga GRO mengira D merupakan ajudan polisi, namun setelah ditelusuri terungkap D berprofesi sebagai wartawan.

Baca juga: Fakta Baru Kronologis Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang, Aipda RZ Lesatkan 4 Peluru Karena Dipepet

"Kapolrestabes hanya memperkenalkan diri sendiri, Kasat Reskrim (Kompol Andika Dharma Sena), Kasat Narkoba (Kompol Hannkie Fuariputra)."

"Cuma yang satu nggak diperkenalkan (wartawan). Kami kira dia mungkin ajudannya," lanjutnya.

Permintaan untuk mengikhlaskan kematian GRO ditolak pihak keluarga.

Setelah pertemuan selesai, keluarga kaget foto pertemuan di rumah nenek korban beredar di media online.

"Kami bilang ke orang Polrestabes Semarang fotonya jangan dikeluarkan (ke publik), tapi malah keluar di berita."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved