Kamis, 2 Oktober 2025

Siswa SMK Ditembak Polisi

Keluarga Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi Tuntut Aipda Robig Dipecat, Kapolrestabes Semarang Dipindah

Kasus siswa SMK tewas ditembak polisi, keluarga korban minta pelaku penembakan Aipda Robig dipecat dan atasannya Kapolrestabes Semarang dipindah.

TRIBUNNEWS
Tiga pelajar di Semarang, Jawa Tengah, diduga ditembak oknum polisi pada Minggu (24/11/2024), sekira pukul 01.58 WIB, satu korban tewas inisial GRO, dua lainnya luka. Kasus siswa SMK tewas ditembak polisi, keluarga korban minta pelaku penembakan Aipda Robig dipecat dan atasannya Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dipindah.  

"Tidak dalam perawatan di rumah sakit, ada di keluarganya," tambahnya.

2. Korban Kaget

Menurutnya, kedua korban yang selamat sempat merasa kaget dengan apa yang telah dialami keduanya.

Namun, apakah kondisi keduanya masih syok atau tidak, pihaknya masih menunggu pemeriksaan dari dokter psikolog.

"Ya itu nanti yang bisa menjelaskan dari psikologi, yang pasti bersangkutan kaget dengan peristiwa tersebut dan ada bekas luka," ujarnya.

 

Kejanggalan Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMK Versi Keluarga Korban

Diah Pitasari juga mengungkapkan kejanggalan yang dilakukan polisi dalam mengusut kasus ini.

Salah satu yang dinilai tidak beres oleh Diah adalah terlambatnya informasi dari polisi soal kematian keponakannya.

Ia mengatakan, berdasarkan pemberitaan, korban meninggal dunia pada Minggu 24, November 2024 pukul 02.00 WIB.

Namun, keluarga baru dikabari bahwa GRO tewas pada siang harinya, pukul 12.27 WIB.

"Kita belum tahu, kita yang tidak terima, Gamma disebut gangster itu lho, janggalnya sampai kita menerima berita kok lama sekali, kalau di berita Gamma meninggal jam 02.00 WIB, kita menerima berita 12.27 WIB siang," katanya.

"Itu pun pas di kamar jenazah, Gamma sudah dikain kafani, hanya dibuka wajahnya, kita diminta memastikan itu Gamma, tidak lihat tubuh," sambungnya.

Baca juga: Pilu, Siswa SMK Korban Penembakan Polisi di Semarang Datang ke Mimpi Sang Ayah Setiap Hari

Bukan hanya itu, menurut Diah, pada Minggu sekitar waktu subuh, ada anggota polisi yang mencari informasi mengenai GRO ke tetangga sekitar.

"Kata tetangga sekitar subuh itu ada anggota yang mencari keberadaan Gamma, tapi tidak ditemukan, karena pada saat kejadian, tidak ada data, hanya diketahui berdasar sidik jari, yang mengarah ke alamat utinya."

"Yang pertama ditanya, tetangga itu tidak tahu siapa Gamma, jam 08.00-09.00, ada anggota yang menyisir, kebetulan tahu, kan sudah tahu posisi korban di mana, mengapa kita tahu 12.27 WIB, itu pun yang memberi kabar bukan anggota," terangnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved