Minggu, 5 Oktober 2025

Siswa SMK Ditembak Polisi

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar Sudah Ditandai Komisi III

Selasa pekan depan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dipanggil DPR evaluasi soal komunikasi hingga senjata di kasus polisi tembak siswa SMK.

|
HO
Kolase foto: Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dan Siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (16), tewas setelah ditembak polisi. Selasa pekan depan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dipanggil DPR evaluasi soal komunikasi hingga senjata di kasus polisi tembak siswa SMK. 

Sementara itu, kakek GRO, Siman mengatakan, cucunya adalah sosok yang pendiam, penurut, dan tidak nakal.

"Bagus orangnya, pendiam, tidak nakal, penurut. Kalau dia tidak diajak ngomong, tidak banyak ngomong dia," ungkapnya.

Siman menyebut, cucunya terakhir pulang ke Sragen pada saat Lebaran tahun 2024 lalu.

"Biasanya kalau ke Sragen pas lebaran atau libur sekolah," ujarnya.

 

Kejanggalan Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMK Versi Keluarga Korban

Diah Pitasari juga mengungkapkan kejanggalan yang dilakukan polisi dalam mengusut kasus ini.

Salah satu yang dinilai tidak beres oleh Diah adalah terlambatnya informasi dari polisi soal kematian keponakannya.

Ia mengatakan, berdasarkan pemberitaan, korban meninggal dunia pada Minggu 24, November 2024 pukul 02.00 WIB.

Namun, keluarga baru dikabari bahwa GRO tewas pada siang harinya, pukul 12.27 WIB.

"Kita belum tahu, kita yang tidak terima, Gamma disebut gangster itu lho, janggalnya sampai kita menerima berita kok lama sekali, kalau di berita Gamma meninggal jam 02.00 WIB, kita menerima berita 12.27 WIB siang," katanya.

"Itu pun pas di kamar jenazah, Gamma sudah dikain kafani, hanya dibuka wajahnya, kita diminta memastikan itu Gamma, tidak lihat tubuh," sambungnya.

Bukan hanya itu, menurut Diah, pada Minggu sekitar waktu subuh, ada anggota polisi yang mencari informasi mengenai GRO ke tetangga sekitar.

"Kata tetangga sekitar subuh itu ada anggota yang mencari keberadaan Gamma, tapi tidak ditemukan, karena pada saat kejadian, tidak ada data, hanya diketahui berdasar sidik jari, yang mengarah ke alamat utinya."

"Yang pertama ditanya, tetangga itu tidak tahu siapa Gamma, jam 08.00-09.00, ada anggota yang menyisir, kebetulan tahu, kan sudah tahu posisi korban di mana, mengapa kita tahu 12.27 WIB, itu pun yang memberi kabar bukan anggota," terangnya.

Baca juga: Sosok Siswa SMK Semarang Tewas Pinggulnya Ditembak Polisi: Anak Piatu, Berprestasi, Paskibraka  

Selain itu, Diah Pitasari juga menceritakan keberadaan GRO sebelum meninggal dunia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved