Jumat, 3 Oktober 2025

Profil Prof Zulfiadi Zulhan, Dosen ITB Viral Ciptakan Reaktor Plasma, Berhasil Ubah Tanah Jadi Logam

Berikut profil Prof Zulfiadi Zulhan, dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang viral. Ciptakan reaktor plasma hidrogen untuk ubah tanah jadi logam

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Bobby Wiratama
Kolase Tribunnews.com
Berikut profil Prof Zulfiadi Zulhan, dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang viral. Ciptakan reaktor plasma hidrogen untuk ubah tanah jadi logam. 

- Studi simulasi pengembusan oksigen di ladle, PT Antam, 2017

- Studi reduksi bijih nikel laterit dengan reduktor batubara dan penambahan katalis, PT Antam, 2017

- Studi defosforisasi HC-feronikel pada kondisi reduktif menggunakan tanur induksi, PT Antam, 2018

- Pemanfaatan terak tembaga sebagai bahan baku pembuatan paduan ferro- manganese-silicon. P3MI - ITB, 2019

- Studi ekstraksi logam magnesium dan ferroalloy dari slag feronikel, MINDID, 2019

- Penggunaan konsentrat pasir besi dalam pengembangan produksi besi dan baja: karakterisasi dan percobaan skala laboratorium, PT Krakatau Steel, 2021

Orasi Ilmiah Zulfiadi Zulhan

Zulfiadi Zulhan saat melakukan orasi ilmiahnya
Zulfiadi Zulhan saat melakukan orasi ilmiahnya (itb.ac.id)

Jauh sebelum videonya viral, Zulfiadi Zulhan juga menggelar orasi ilmiah terkait reaktor plasma hidrogen ciptaan dirinya dan tim pada Sabtu (12/10/2024). 

Orasi tersebut bertajuk “Reaktor Plasma Hidrogen untuk Produksi Logam yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan”.

Zulfiadi Zulhan dalam kesempatannya menjelaskan bahwa logam yang ada di muka bumi berasal dari meteor. 

Logam tersebut kemudian bereaksi dengan air dan oksigen sehingga berkarat dan menjadi bijih. Keberadaan bijih akan dipetakan oleh kegiatan eksplorasi teknik geologi dan teknik geofisika. 

Selanjutnya, proses penambangan bijih dilakukan oleh teknik pertambangan. Hingga akhirnya sampai di pabrik pengolahan yang menjadi tanggung jawab teknik metalurgi.

Bijih yang sudah masuk ke pabrik pengolahan akan melalui berbagai proses hingga akhirnya menjadi logam. Proses tersebut yaitu kominusi, konsentrasi, ekstraksi, dan pemurnian. 

Tidak hanya mengolah logam, teknik metalurgi juga berperan dalam mendaur ulang logam yang sudah tidak terpakai menjadi logam baru lagi.

Baca juga: Profil Prof Bagong Suyanto, Disorot usai Bekukan BEM FISIP Unair Buntut Karangan Bunga Presiden

Zulfiadi menyoroti kenaikan temperatur muka bumi yang sudah mencapai angka 1,58 derajat.. 

Salah satu kontributornya adalah industri pengolahan logam menggunakan blast furnace yang menghasilkan emisi CO cukup banyak. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved