Kamis, 2 Oktober 2025

Penyabab Tewasnya Dokter Aulia Risma, Ditemukan Sisa Obat di Kos, Tak Ada Tanda Kekerasan

Aulia Risma Lestari merupakan seorang dokter di RSUD Kardinah Kota Tegal. Aulia diduga akhiri hidup dengan cara menyuntikkan bius ke tangan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko
Lokasi kos seorang dokter Program Pendidikan Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Undip, Aulia Risma Lestari (30) di kamar kos kawasan Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/8/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Polrestabes Semarang masih menyelidiki kematian dokter muda bernama Aulia Risma Lestari yang ditemukan tewas di kamar kosnya pada Rabu (14/8/2024).

Aulia Risma Lestari adalah dokter di RSUD Kardinah Kota Tegal yang sedang menjadi peserta PPDS Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Ia tinggal di sebuah kos yang terletak di Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah.

Berdasarkan kesaksian temannya, Aulia Risma mengakhiri hidup dengan cara menyuntikkan obat bius jenis Roculax ke tubuh.

“Korban diduga melakukan bunuh diri dengan menyuntikkan Roculax di kamar kosnya,” ucap teman yang tak mau diungkap identitasnya.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, menyatakan sejumlah saksi telah diperiksa untuk mengungkap penyebab kematian Aulia Risma.

Diduga Aulia sempat mendapat perundungan dari senior-senior di Undip sebelum mengakhiri hidup.

"Ada beberapa saksi yang sudah kami mintai keterangan. Kami juga Koordinasi dengan Undip yang mana info dari kampus korban ada permasalahan pribadi," ucapnya, Kamis.

Hasil olah TKP menunjukkan tak ada tanda kekerasan pada jasad.

Kondisi kamar kos juga terkunci dari dalam sehingga kuat dugaan Aulia tewas bunuh diri.

"Tubuh korban tidak ada tanda kekerasan, ada bekas suntikan di tubuh korban yang diduga (dilakukan) dari yang bersangkutan," lanjutnya.

Baca juga: Bantahan Undip hingga Reaksi Menkes soal Dugaan Dokter Aulia Risma Akhiri Hidup karena Bullying

Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono, menambahkan buku tulis yang ada di kamar akan dijadikan barang bukti.

“Nah dia sempat nggak kuat begitu istilahnya otaknya sudah ambyar urusan pelajarannya berat, urusan sama seniornya berat," paparnya.

Menurut Kompol Agus, korban menyuntikkan obat ke lengannya sendiri.

"Dicek masih ada sisa campuran obat. Informasi dokter, obat itu seharusnya lewat infus."

"Tetapi ini disuntikan sedikit di lengannya agar bisa tidur," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Moh. Adib Khumaidi, meminta kepolisian mengusut kasus kematian korban dan mendalami dugaan perundungan.

Baca juga: Dokter Aulia Ditemukan Meninggal di Kos, Korban Bully atau Punya Problem Lain? Ini Kisah Lengkapnya

“PB IDI menghormati proses penyelidikan yang masih berlangsung oleh aparat yang berwenang," katanya.

Menurutnya, dukungan kesehatan mental selama menjalani masa pendidikan sangat diperlukan.

"Kami mendorong pembentukan pusat trauma dan evaluasi kesehatan mental secara berkala untuk memastikan bahwa mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran dan spesialis menerima perawatan dan dukungan yang diperlukan," imbuhnnya.

Sementara itu, Rektor Undip Semarang, Suharmono, membantah terjadi aksi perundungan yang mengkibatkan Aulia mengakhiri hidup.

"Almarhumah mempunya problem kesehatan yang dapat mempengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh," katanya.

Sebelum tewas, korban sempat mendatanginya untuk mengundurkan diri dari program penerima beasiswa.

"Korban merupakan penerima beasiswa sehingga secara administratif terikat dengan ketentuan pemberi beasiswa," tuturnya.

Baca juga: Dokter Tirta Soroti Tewasnya Dokter Muda di Semarang: PPDS Tanpa Bullying Saja Sudah Sangat Berat

Disclaimer

Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri, layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan itu.

Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email [email protected].

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Saat Jasadnya Ditemukan dr Aulia Mahasiswi PPDS Undip Seolah Tengah Tidur, Ini Hasil Olah TKP Polisi

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Muh Radis)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved