Jumat, 3 Oktober 2025

Adik Tega Bunuh Kakak di Surabaya, Korban Ditemukan Telungkup di Tangga, Ada Kabel Melilit Leher

Wanita di Surabaya dibunuh adik kandungnya sendiri diduga karena masalah uang, korban ditemukan telungkup di anak tangga.

kantipurnetwork.com
Ilustrasi pembunuhan -- Wanita di Surabaya dibunuh adik kandungnya sendiri diduga karena masalah uang, korban ditemukan telungkup di anak tangga. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang adik berinisial PR (26) tega membunuh kakak kandungnya, SA (30) di rumah kontrakan Jalan Taman Darmo Indah Selatan Gang GG, RW 05, Karangpoh, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/7/2024).

Sebelum pembunuhan terjadi, keduanya sempat terlibat cekcok soal uang. Saat cekcok itu, nada bicara keduanya sama-sama saling meninggi.

Cekcok antara keduanya pun pecah hingga membuat sang adik tega menghabisi nyawa kakaknya

Akibat percekcokan itu, sang adik nekat menghabisi nyawa kakaknya, melansir TribunJatim.com.

Kapolsek Tandes Polrestabes Surabaya, Kompol Budi Waluyo menduga, percekcokan kakak beradik itu dipicu permasalahan uang.

Meski demikian, pihaknya masih akan menunggu hasil lengkap gelar perkara atas penyidikan terhadap terduga pelaku, Rabu (31/7/2024).

"Permasalahan dipicu uang. Penyampaian yang tidak pas, akhirnya ribut, dan terjadi penganiayaan," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu.

Korban Ditemukan Tewas Telungkup di Tangga

Kondisi jasad korban saat ditemukan terikat kabel charger laptop dan telungkup di atas anak tangga loteng.

Sekuriti perumahan, Septa Eka Pratama (23) mengatakan, penemuan jasad korban berawal saat dirinya curiga kondisi pagar rumah korban terbuka, Selasa (30/7/2024) pagi.

Ia melihat terdapat motor matic terparkir di teras dan di sampingnya terdapat paket kiriman barang teronggok sampai Selasa siang.

Baca juga: 4 Fakta Adik Aniaya Kakak sampai Tewas di Surabaya, Motif hingga Pelaku Diduga Rekayasa Kematian

Atas kecurigaan tersebut, Septa Eka bersama dua orang petugas keamanan disaksikan warga sekitar rumah, melakukan pemeriksaan dengan menggedor pintu dan meneriaki si pemilik rumah.

Namun, sudah beberapa kali diteriaki tak ada respons dari pemilik rumah.

Ternyata pintu utama rumah berbahan triplek kayu warna cokelat tersebut terbuka, setelah terdorong karena ketukan yang dilakukan Septa Eka beserta petugas keamanan lainnya.

Kondisi area tengah rumah dalam keadaan kosong, tak ada orang.

Begitu juga dengan dua kamar tidur yang pintunya berhadapan langsung dengan ruang tengah rumah tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved