Senin, 29 September 2025

Fakta Bocah di Cianjur Tewas setelah Diberi Obat, Sempat Kejang sebelum Dinyatakan Meninggal Dunia

Seorang bocah berinisial DAN (10) tewas karena diduga jadi korban malapraktik saat jalani perawatan di Puskesmas Sindangbarang.

minnlawyer.com
Ilustrasi malapraktik 

Setelah suntikan ketiga tersebut, ia melihat kulit anaknya membiru.

"Gak tau suntikan apa, setelah beres di suntik itu anak langsung biru saya liat mukanya itu lalu saya panggil dokter dok kenapa ini terus dia bilang anaknya sudah meninggal," ungkapnya.

Merasa kecewa, ia pun melaporkan hal tersebut kepolisi atas dugaan malapraktik

Polisi Periksa 7 Orang

Setelah dilaporkan, pihak Satreskrim Polres Cianjur pun memeriksa tujuh orang saksi.

AKP Tono Listianto, Kasatreskrim Polres Cianjur mengonfirmasi hal tersebut.

"Hingga sejauh ini dalam penyelidikan kita sudah memanggil tujuh orang saksi dari pihak Puskesmas dan dari keluar pelapor," ucapnya, dikutip dari TribunJabar.id.

Pihak kepolisian juga akan melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam lantaran korban sudah dikebumikan.

Baca juga: Kronologi Bidan di Prabumulih Ditetapkan jadi Tersangka Malapraktik, Sebabkan Pasien Maag Tewas

"Karena anak dari pelapor sudah dimakamkan kita akan lakukan ekshumasi," ucapnya.

Kepala Puskesmas Sebut Sudah Sesuai SOP

Sementara itu, Kepala Puskesmas Sindangbarang, Nanang Priatna menuturkan bahwa penanganan DAN sudah sesuai dengan standar operasional prosedur atau SOP.

"Sudah sesuai SOP, baik sejak awal penanganan sampai tindakan medis. Makanya kami bingung kenapa jadi dugaan malapraktik," singkatnya.

Kata Dinas Kesehatan

Ditemui di kesempatan berbeda, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusmas Faizal mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Tapi kita hingga saat ini masih melakukan pendalaman, terkait dengan penanganan medis secara khusus agar bisa dilakukan analisis," ucapnya saat dihubungi, Rabu (22/5/2024).

Kepada TribunJabar.id, terkait dengan obat yang disuntikkan ke tubuh korban merupakan obat standar yang diberikan pada pasien dengan kondisi sakit berat.

"Pada saat masuk ke puskesmas pasien itu sudah kritis, dalam penanganannya untuk mengantisipasi infeksi diberikan antibiotik. Pada waktu berbeda pasien diberikan obat antikejang, dan ketiga obat ondansetron," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan