Mudik Lebaran 2024
Update Kecelakaan di Tol Japek, Tak Ada Bekas Pengereman hingga Para Korban Masih Diidentifikasi
Pihak kepolisian pun mengungkapkan hasil penyelidikan secara ilmiah melalui Traffic Accident Analysis (TAA).
Meski pihak kepolisian sudah mengantongi seluruh identitas dari korban, namun pihak kepolisian belum bisa mempublikasikannya dan menunggu hasil identifikasi dari tim DVI.
"Biar tidak salah nama dan salah jasad. Sehingga publikasinya menunggu itu semua selesai," kata Kusmayadi.
Kata KNKT
Di kecelakaan yang menewaskan 12 orang ini, Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga turun ke lokasi.
Mengutip TribunJabar.id, KNKT langsung melakukan pemeriksaan ke kendaraan yang terlibat kecelakaan.
Tim memeriksa bagian vital pada kendaraan baik pemicu kecelakaan ataupun pemicu kebakaran, mulai dari mesin, roda, ruang pengemudi, tangki BBM hingga saluran BBM.
"Tadi kita memeriksa saluran BBM, karena kita lihat kendaraannya terdeformasi jadi ada kebakaran sangat mungkin terjadi ketika deformasi membuat putus saluran BBM, sehingga saluran BBM tumpah dan terbakar karena areal di sana panas (mesin)," ujar Ahmad Wildan, Investigator Senior KNKT.
Wildan menyebut, ledakan terjadi dua kali pada kendaraan Grand Max.
Baca juga: Firasat Istri Sopir Gran Max Sebelum Suami dan dua Anaknya Jadi Korban Kecelakaan Maut Tol Japek
Menurutnya, ledakan tersebut disebabkan karena tumpahan BBM mengenai area mesin yang panas dan menimbulkan api.
Dengan cepat, api merembet dan menyulut tanki BBM di bagian belakang sebelah kanan mobil.
"Tadi penjelasan saksi di lapangan terdengar bunyi ledakan dua kali di depan dan di tengah, berarti ini sangat dimungkinkan dari area engine (mesin) dulu kemudian di area tengah tangki, saya lihat yang parah di sebelah kanan yang engine, karena Gran Max ini mesinnya ada di bawa jok pengemudi," katanya.

Meski begitu, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan apa yang jadi penyebab kecelakaan, mengapa mobil Grand Max itu bisa melaju ke kanan ke jalur contra flow.
"Belum ada (fakta baru), kami akan konfirmasi ke pihak Daihatsu, kami pengen lihat Gran Max ini tahun ini seperti apa, nanti kami bandingkan biar punya bayangan ketika memeriksa yang benar dan terbakar," ujarnya.
Wildan juga menjelaskan, kenapa banyak korban meninggal dalam kecelakaan ini.
"Mereka tak ada yang pakai sabuk pengaman, baik di Gran Max atau pembantu di bus, ketika tabrakan yang di dalam seperti kondisi tak sadar sepenuhnya, proses terbakar hitungan detik tadi penjelasan saksi, ledakan sehingga tidak memungkinkan mereka keluar," ujar Wildan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Seluruh Jasad Korban Kecelakaan Tol Japek Dipindahkan ke Rumah Sakit Kramat Jati dari RSUD Karawang
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Cikwan Suwandi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.