Upah Kurang Rp5 Ribu, Keponakan di Polman Sulbar Bacok Pamannya
Saat bertemu pamannya, ia lalu mempertanyakan hal itu, keduanya pun terlibat cekcok dan terjadi perkelahian.
TRIBUNNEWS.COM, POLMAN - Karena upah kurang lima ribu rupiah, inisial AD (18) membacok pamannya inisial RA (42) pakai parang, Rabu (14/2/2024).
Kejadian tersebut terjadi di Dusun I Desa Tapango, Kecamatan Tapango, Polres Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat.
Awalnya AD dijanjikan Rp75 ribu upah memanjat pohon lansat.
Baca juga: Pria yang Bacok Istri Hingga Tewas Belum Diperiksa Polisi Lantaran Kondisinya Kritis di RS
Ia pun melayangkan protes terhadap pamannya karena menerima Rp70 ribu.
Saat bertemu pamannya, ia lalu mempertanyakan hal itu, keduanya pun terlibat cekcok dan terjadi perkelahian.
AD mengalami luka memar dan goresan pada bagian wajah.
AD sempat mengambil sebilah parang yang tergantung di dinding rumah, lalu menebas pamannya.
RA yang mendapat luka tebasan pada bagian punggung, lalu melapor ke Polsek Tapango.
"Permasalahan upah panjat buah langsat, dimana pelaku marah setelah mendapat informasi kalau upah yang diterima dari korban telah di potong," terang Kapolsek Tapango Iptu Saifud kepada wartawan.
Sesaat sebelum kejadian, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok hingga akhirnya berkelahi.
AD bahkan sempat dipukul pada bagian wajah dan tangan.
Karena merasa tertekan, AD sempat mengambil sebilah parang dari balik pintu rumahnya.
Baca juga: 3 Orang di Cilacap Diringkus setelah Bacok Seorang Pria, Tersinggung Diteriaki Korban
"Parang yang tergantung di dinding rumahnya, lalu menebas pamannya sendiri," lanjutnya.
Korban kemudian berupaya merebut parang dari pelaku, hingga mengalami luka pada bagian belakang dan tangan.
Saifud menyebut korban dan pelaku yang berebut parang berlangsung sampai ke luar rumah.
Akhirnya dihentikan warga, yang berdatangan saat melihat adanya perkelahian ini.
Salah seorang warga datang merampas parang yang saat itu diperebutkan korban dan pelaku.
Setelah parang tersebut diamankan warga, pelaku langsung meninggalkan lokasi kejadian.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus Mutilasi di Malang, Terapis Pijat Bacok Pasiennya di Kamar Kos
Sementara korban yang terluka pada bagian punggung akibat sabetan parang, langsung menuju ke puskesmas.
Menurut Saifud, pelaku sempat melarikan diri, lalu diamankan saat berada di rumah salah satu kerabatnya.
"Pelaku ditangkap di rumah keluarganya dan langsung diamankan ke Polres Polman," katanya lagi.
Saat ini pelaku akan diperiksa, upaya mediasi akan ditempuh polisi usai keduanya sepakat untuk berdamai.
Ia menambahkan jika korban keberatan, kasus ini akan berlanjut dan masuk tindak pidana ringan (tipiring).
Penulis: Fahrun Ramli
Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Kronologi Remaja di Polman Tebas Paman Pakai Parang Gegara Upah Panjat Pohon Lansat Dipotong
Sumber: Tribun sulbar
Pengakuan Wanita asal Majene Sulbar Dihamili Oknum Polisi, Keluarga Pelaku Tolak USG |
![]() |
---|
Sempat Kabur 10 Jam, Pelaku Tabrak Pemotor hingga Tewaskan Bayi di Mamuju Menyerahkan Diri ke Polisi |
![]() |
---|
Daftar 36 Kapolda Baru se-Indonesia usai Mutasi Agustus 2025, Ini Nama-namanya |
![]() |
---|
3 Fakta Oknum Polisi Lecehkan Kurir: Polres Mamuju Tengah Didemo, Perlindungan Korban Disorot |
![]() |
---|
4 Fakta Pasien Meninggal di Mamasa karena Tak Dapat Penanganan Medis di Puskesmas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.