Kamis, 2 Oktober 2025

Bus Pariwisata Terguling di Imogiri Bantul, Tiga Penumpang Tewas, Bus Terakhir Uji KIR Tahun 2019

Kecelakaan maut terjadi di Bantul. Bus yang membawa rombongan wisatawan asal Sukoharjo terguling. Tiga penumpang dilaporkan tewas.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Suci BangunDS
Tribun Jogja/Istimewa
Ilustrasi Kecelakaan. Bus Saestu Trans dengan nomor polisi E 7607 V terguling di dekat Bukit Bego, perbatasan antara Kalurahan Girirejo dan Mangunan, Kabupaten Bantul pada Kamis (8/2/2024) sekitar pukul 13.41 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Bus Pariwisata Saestu Trans terguling di dekat Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (8/2/2024) sekitar pukul 13.41 WIB.

Kecelakaan tunggal tersebut, mengakibatkan tiga penumpang bus tewas.

Bus terguling di jalan menurun diduga mengalami rem blong.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mendatangi lokasi kecelakaan dan mengungkap sejumlah fakta.

Ia menjelaskan, bus dengan nomor polisi E 7607 V mengangkut rombongan karyawan pabrik yang sedang berwisata ke Bantul.

"Itu merupakan rombongan wisata dari Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sejumlah 53 orang rombongan," ungkapnya, Kamis (8/2/2024), dikutip dari TribunJogja.com.

Rombongan tersebut dari arah Puncak Becici dan hendak menuju destinasi selanjutnya, yakni pantai Parangtritis.

Satu penumpang dinyatakan tewas di lokasi kejadian, satu korban tewas saat perjalanan ke rumah sakit dan satu korban lagi saat dirawat.

Ketiga korban tewas telah ditangani pihak RSUD Panembahan Senopati Bantul .

"Kemudian di RSUD Panembahan Senopati ada 16 orang rawat jalan, rawat inap delapan orang dan akan dirujuk satu orang ke RSUP Dr. Sardjito," bebernya.

Selain itu, ada delapan korban yang dirawat di RS PKU Bantul dengan rincian lima orang rawat jalan, dua orang rawat inap serta satu korban akan diobservasi.

Baca juga: Sosok Hadi Umar, Brigade Partai Hanura yang Tewas Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, Pulang Kampanye

"Dari keterangan pasien tadi, bahwa sejak awal memang dipandang busnya itu kurang baik. Yang dipesan itu bus yang bagus, tapi saat mau berangkat itu ganti bus," jelasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, uji KIR bus tersebut telah kadaluarsa sejak 2019.

"Jadi sudah empat tahun (uji KIR kedaluarsa). Maka, kami selalu menyarankan apabila kendaraan mau ke Dlingo, atau obyek wisata yang ada di Kapanewon Dlingo hendaklah bus yang normal," tandasnya.

Selain itu, ia mengimbau untuk jasa travel mengecek kondisi pengereman bus yang hendak berangkat mengangkut wisatawan.

"Nanti korban yang meninggal akan kami pulangkan atas biaya dari Bantul, PMI dan rumah sakit. Lalu, yang rawat inap akan ditanggung oleh Jasa Raharja dan yang meninggal akan dapat santunan dari Jasa Raharja." 

"Pemerintah Kabupaten Bantul turut berduka dan berbelasungkawa yang mendalam atas musibah kecelakaan bus dari Mojolaban, Sukoharjo," tuturnya.

Baca juga: Kesaksian Kader Hanura yang Selamat dari Kecelakaan, Bus Angkut Satgas Pengamanan Kampanye Akbar

Sebelumnya, Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakot mengatakan bus melaju dari arah timur menuju barat dan terguling ke kiri.

"Terkait kronologi kejadian masih kami pastikan termasuk penyebab kecelakaan itu," ucapnya.

Saat tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), satu penumpang dinyatakan tewas.

"Kamudian, data sementara ada satu orang yang mengalami luka pada bagian kaki. Saat ini, korban sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat," katanya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Bupati Halim Temukan Fakta Baru dari Laka Bus Saestu Trans

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved