Selasa, 30 September 2025

TKW asal Indramayu 19 Tahun Hilang Kontak, Dianggap Meninggal oleh Keluarga, Diduga Masih Hidup

Masiroh (42) Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indramayu yang telah hilang kontak selama 19 tahun dikabarkan masih hidup.

Editor: Abdul Muhaimin
Tribun Cirebon/Handhika Rahman
Sopiyah (56) saat menangis membayangkan anaknya yang ternyata masih hidup, di kediamannya di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Senin (5/2/2024). Anaknya di Suriah 19 tahun dan dianggap sudah meninggal 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNNEWS.COM - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Masiroh (42) dilaporkan telah hilang kontak selama 19 tahun.

Wanita asal Indramayu, Jawa Barat tersebut berangkat kerja ke Suriah pada tahun 2005.

Masiroh merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara dari pasangan Darwiyah (70) dan Sopiyah (56).

Selama 19 tahun hilang kontak, pihak keluarga sudah menganggapnya meninggal.

Sehingga, keluarga hanya bisa pasrah dan berkeyakinan bahwa Masiroh menjadi salah satu korban perang yang terjadi di Suriah.

Bahkan, setiap acara tahlilan yang digelar keluarga dalam beberapa tahun terakhir ini, nama mendiang Masiroh selalu disebut untuk diantarkan doa.

Masiroh berangkat ke Suriah karena alasan ekonomi, Masiroh memaksa ikut berangkat ke luar negeri bersama teman-temannya menjadi TKW.

Kini, teman-temannya itu sudah kembali ke desa tanpa Masiroh.

Sopiyah (56) mengungkap kondisi anaknya yang selama ini dianggap sudah meninggal dunia, namun ternyata masih hidup.

Sopiyah menceritakan, berbagai hal rupanya dialami oleh anaknya selama hilang di negara tersebut.

Masiroh menceritakan semua itu lewat sambungan telepon seusai keberadaannya berhasil diketahui seminggu yang lalu.

Baca juga: Pembunuhan Windri Nur Fadila TKW asal Jember Ditembak Mati di Malaysia, Lawan Polisi Pakai Parang

"Anak saya itu awalnya berangkat tahun 2005," ujar Sopiyah kepada Tribuncirebon.com, Senin (5/2/2024).

Di Suriah, Masiroh sempat pindah-pindah majikan. Pengalaman menakutkan dialami saat bekerja di majikan pertama.

Masiroh diperlakukan kasar oleh majikan.

"Katanya tuh sampai mau disiram air keras, tapi alhamdulillahnya belum," ujar dia.

Dari majikan yang pertama itu, Masiroh diketahui kabur.

Masih di negara yang sama, ia kembali bekerja menjadi asisten rumah tangga (ART) di majikan yang kedua.

Baca juga: TKW asal Jember Tewas di Malaysia, Sebelumnya Korban Bilang Ingin Kerja Pakai Baju Putih

Di majikan yang kedua, diakui Masiroh, ia diperlakukan baik oleh majikannya.

Namun, saat itu suasana di Suriah kacau balau karena perang. Masiroh lalu dilepas oleh majikan keduanya tersebut.

Saat perang terjadi, Masiroh tidak memiliki arah tujuan. Ia juga kehilangan paspor sehingga tidak bisa pulang ke Indonesia.

Beruntung, saat itu, menantu dari majikan keduanya mau merawat Masiroh. Ia diambil lalu diajak bekerja menjadi ART.

Menurut pengakuan Masiroh, lanjut Sopiyah, anaknya diperlakukan dengan baik layaknya ART pada umumnya oleh majikan ketiganya ini.

"Mungkin karena kasihan saat itu. Jadi diambil sama menantu majikan keduanya itu," ujar dia.

Baca juga: Istri Jadi TKW, Pria di Banyuwangi Rudapaksa Keponakannya yang Masih Berusia di Bawah Umur

Sopiyah mengatakan, Masiroh masih bekerja di rumah majikan ketiganya tersebut.

Namun, di sisi lain, Sopiyah juga mengutarakan keinginannya untuk bertemu dengan anak tersebut. Dia mengaku sangat rindu.

Hal yang sama juga diungkap oleh Masiroh. Sopiyah pun berharap kepada pemerintah bisa membantu memulangkan Masiroh ke Tanah Air.

Masiroh terkendala pulang Indonesia karena biaya dan paspor miliknya yang hilang saat perang.

Majikan tempatnya bekerja juga, kata Sopiyah, belum mengizinkan Masiroh pulang.

"Rindu pengen ketemu, sudah lama enggak ketemu," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul TERUNGKAP Begini Kondisi TKW Indramayu yang Ternyata Masih Hidup di Suriah, Paspor Hilang

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved