Rasa Duka Selimuti Indramayu, Ribuan Orang Ikuti Prosesi Pemakaman Buya Syakur
Ribuan orang bertakziah dan mengikuti prosesi pemakaman Buya Syakur yang meninggal dunia pada Rabu (17/1/2024).
Pagi ini, masyarakat memasang foto Buya Syakur sebagai status WhatsApp sebagai ungkapan rasa duka cita.

Sosok Buya Syakur
KH Abdul Syakur Yasin atau Buya Syakur lahir pada 2 Februari 1948 di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Buya Syakur merupakan seorang ulama dan pendiri Pondok Pesantren Cadangpinggang.
Semasa hidup, almarhum merupakan sosok yang gigih dalam mencari ilmu.
Buya menempuh pendidikan di pondok pesantren Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat.
Lalu, Buya Syakur melanjutkan pendidikannya di beberapa negara di Timur Tengah.
Antara lain di Mesir, Libya, Irak Suriah, dan beberapa negara lain di Afrika.
Saat menjadi mahasiswa di Kairo, Mesir, Buya Syakur pernah diangkat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kairo.
Setelah memperoleh gelar sarjana, Buya menyelesaikan pendidikan Ilmu Al Quran di Libya, Afrika Utara pada 1977, lalu menyelesaikan pendidikan sastra Arab pada 1979.
Sementara pendidikan magister dalam bidang sastra linguistik diperolehnya di Tunisia, Afrika Utara.
Bahkan setelah lulus, dia juga sempat diangkat sebagai staf ahli di Kedutaan Besar Tunisia.
Setelah itu, Buya Syakur melanjutkan pendidikan doktoralnya di Oxford, Inggris dan lulus pada 1985.
Buya Syakur menghabiskan waktu selama 20 tahun untuk menimba ilmu di Afrika hingga Eropa.
Sejak pulang ke Indonesia, Buya Syakur mengabdi untuk Tanah Air dengan berdakwah di kampung halamannya di Indramayu.
Dia lantas mendirikan Yayasan Pondok Pesantren Cadangpinggan pada tahun 2000. Pondok pesantrennya sendiri berdiri pada tahun 2006.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.