Kejam Istri Siri Jadi Korban KDRT Suami di Bangka, Tangan Patah, Kedua Matanya Buta, Pelaku Kabur
Seorang ibu rumah tangga di Bangka inisial N (34) jadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)bahkanhampirtewas akibat dianiaya oleh suaminya S.
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Seorang ibu rumah tangga di Bangka inisial N (34) jadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) bahkan hampir tewas akibat dianiaya oleh suaminya S (49).
Beruntung, anaknya yang berusia 13 tahun mengetahui kejadian tersebut berteriak meminta pertolongan warga.
Saat ini N terbaring tak berdaya dalam perawatan di Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT), Kota Pangkapinang.
Baca juga: Oknum Kades di Noemuti Ditetapkan sebagai Tersangka Pelaku KDRT
Karena dihajar secara membabi buta oleh sang suami S, N hanya mengerang kesakitan, tak bisa berteriak minta tolong.
Mulutnya terluka hingga mengalami pendarahaan dan tangannya patah.
Bahkan matanya kini buta akibat penganiayaan kejam yang dilakukan oleh Supri.
Adik ipar korban yakni Nuhayati menceritakan kejadian yang menimpa kakaknya itu.
Kejadian pilu KDRT terjadi pada Minggu (26/11/2023) sekitar pukul 03.00 wib dikediamannya di Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat.
Supri membabi buta menganiaya istrinya dengan kejam. Nurlaela yang kesakitan tak mampu berteriak meminta tolong.
Mengetahui ibunya dianiaya oleh ayahnya, anaknya yang berusia 13 tahun pun berteriak minta tolong ke warga sekitar.
Warga pun berdatangan. Supri yang mengetahui banyak warga datang langsung mengambil motornya dan melarikan diri.
"Anaknya ini yang lihat, kalau gak ya mungkin sudah habis gak ada lagi nyawanya. Anaknya ini langsung lompat teriak, keluar minta tolong," ujar adik ipar korban Nurhayati saat ditemui Bangkapos.com di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Kota Pangkalpinang, Rabu (29/11/2023).
Diungkapkan Nurhayati, kondisi korban sudah nyaris tak tertolong setelah mendapatkan sejumlah luka parah di bagian mata, mulut dan tangan korban.
"Posisi di kamar, gak bisa minta tolong karena mulutnya sudah dilukai jadi teriak gak bisa. Ngelawan juga gak bisa karena tangannya ini juga patah, matanya dua-duanya buta total," bebernya.
Nahasnya saat warga ramai-ramai berdatangan, S yang diduga sudah merencanakan tindak pidana kejahatannya tersebut pun berhasil meloloskan diri setelah kabur menggunakan sepeda motor.
"Suaminya ini langsung kabur lewat pintu belakang, tasnya itu sudah disiapin semua, baju sudah disitu semua barang bukti sudah dibawa kayak sudah direncanakan," tuturnya.
Pernah Diancam
Nurhayati mengatakan N dan S baru menikah secara siri selama 2 tahun.
Belakangan ia juga mengaku pernah mendengar S mengancam akan membunuh N.
"Awalnya pertama memang lagi cekcok tapi gak tau ada masalah apa, lalu ada yang lihat pelaku ini posisi dibelakang rumah lagi ngelamun. Mungkin dia mikir mau diapain, karena saat pukul 03.00 wib subuh itu sudah berdarah semua mata kepalanya. Pernah bilang mau bunuh-bunuh, tapi ya gak mengira bakal beneran terjadi," jelasnya.
Sifat S yang cenderung tempramental pun menjadi sorotan keluarga korban, setelah diketahui S kerap kali emosi atau terpancing amarahnya meski perihal hal kecil.
"Suaminya itu orangnya sensitif, kalau kita kumpul-kumpul juga gak boleh. Cemburuan, mungkin ada yang panas-panasin, jadi dia gampang panas," katanya.
Baca juga: Istri Polisi Jadi Korban KDRT hingga Bibir Pecah dan Keguguran, Lapor ke Polda Riau Minta Keadilan
Kini usai N lolos dari maut setelak aksi brutal S, dirinya pun harus terbaring lemas di atas kasur dan juga harus menjalani sejumlah operasi.
Kian mirisnya dari pantauan Bangkapos.com, anak kedua korban yang masih berusia delapan bulan pun kini hanya bisa tertidur di atas kain selendang tepat disamping N.
Kasih sayang N yang seharusnya memberikan Air Susu Ibu (Asi), kini pun terpaksa harus terhenti sementara.
"Anaknya 8 bulan, masih nenen (minum asi--red) anaknya. Kalau anaknya ini diam gak nangis, tapi pas ibunya mau dioperasi dia ngelihat terus ibunya," tuturnya.
Untuk penanganan medisnya pun diungkapkan Nurhayati, korban harus menjalani operasi dibagian tangan yang mengalami patah.
"Kondisinya stabil tapi masih perih, kata dokter mau dioperasi tangan baru mulut. Kalau mata sudah di operasi, tapi penglihatannya selamanya uda gak bisa lagi," ucapnya.
Pihak keluarga pun kini hanya bisa berharap aparat kepolisian khususnya Polres Bangka Barat, mampu meringkus S dalam waktu secepatnya.
"Harapan ya secepatnya ditangkap karena korban juga trauma mau pulang, takut pelaku kembali lagi. Harus seberat-beratnya, kalau bisa hukum mati," ungkapnya.
Diburu Polisi
Aparat kepolisian dari Polsek Tempilang sudah menerima laporan KDRT yang dialami oleh korban N.
Hingga saat ini pelaku yang diduga adalah suami korban, S yang melarikan diri masih dalam pencarian polisi.
"Belum ditemukan,"kata Kapolsek Tempilang Iptu Intan Diputra.
Baca juga: Bekas Kepala Dinas PTSP Bangka Belitung Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi Timah
Ia menjelaskan, kejadian dugaan tindak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan luka berat dialami oleh N istri siri dari S, berawal karena ada cek cok mulut dan seringnya bertengkar.
Namun, ia belum dapat memastikan apa yang menjadi motif penganiayaan yang dilakukan oleh suami korban.
"Motif belum kita ketahui, tetapi keterangan dari keluarga bahwa mereka ini sudah sering bertengkar dan pelaku saat ini masih dalam pengejaran," katanya.
Untuk diketahui, laporan KDRT terhadap korban N, dilakukan oleh kakak korban, yang melaporkan ke Polsek Tempilang terkait dugaan penganiayaan berat terhadap adiknya.
"Korban mengalami luka-luka dibagian wajah tepatnya di mata, terdapat luka sayatan benda tajam, bibir robek, gigi patah dan serta tangan patah. Akibat dipukuli oleh suami korban dan kepala bagian belakang bocor," kata Kapolsek Tempilang Iptu Intan Diputra, dikonfirmasi Bangkapoa.com, Selasa (28/11/2023).
Kapolsek menambahkan, akibat kejadian tersebut korban Nurlaela tidak sadarkan diri dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang untuk dilakukan pertolongan.
"Karena didapati juga mata korban menjadi buta tidak bisa melihat," lanjutnya.
(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy).
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Kisah Nurlaela IRT di Bangka Barat Korban KDRT, Tangan Patah Kedua Matanya Buta Dianiaya Suaminya,
Sumber: Bangka Pos
Marshanda Ungkap Kronologi Meninggalnya sang Calon Suami di 2023, Beri Pesan Terakhir Lewat Mimpi |
![]() |
---|
Cak Imin: Mengerikan, Anak Muda Enggan Jadi Petani, Pilih Jadi PNS |
![]() |
---|
Cerita Marshanda Kehilangan Calon Suami Satu Hari sebelum Tunangan: Baru Mau Menikah |
![]() |
---|
Modernisasi dan Makanan Kemasan Jadi Pemicu Meningkatnya Kasus Alergi Pada Anak |
![]() |
---|
Kronologi Pria di Pacitan Habisi Keluarga Mantan Istri, Diduga Sakit Hati Korban Menikah Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.