Sabtu, 4 Oktober 2025

Dukun Pengganda Uang Gadungan Bunuh Pria di Karawang, Pelaku 2 Orang

Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo mengatakan, dua tersangka pembunuh Fredy Abdul Halim (41) merupakan ayah dan anak bernama Suryono (58) dan Kusnadi (38)

Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Lokasi penemuan jasad korban dan (Kanan) Dukun pengganda uang berinisial S saat ditangkap polisi. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal pembunuhan pegawai RSUD Karawang, Jawa Barat bernama Fredy Abdul Halim.

Jasad korban ditemukan di kebun pisang di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/10/2023) lalu.

Pihak kepolisian lantas melakukan penyelidikan dan mengantongi dua nama pelaku pembunuhan.

Polisi kemudian menangkap dua pembunuh pegawai RSUD Karawang tersebut.

Wakapolres Karawang Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo mengatakan, dua tersangka pembunuh Fredy Abdul Halim (41) merupakan ayah dan anak bernama Suryono (58) dan Kusnadi (38).

Mereka berdua, kata Prasetyo, merupakan penipu yang berpura-pura sebagai dukun yang bisa menggandakan uang.

Baca juga: Kisah Pegawai RSUD Karawang Tertipu Ayah Anak si Dukun Pengganda Uang, Tewas saat Tagih Janji Rp 1 M

Suryano berperan sebagai dukun dan anaknya sebagai pencari korban.

"Fredy dibunuh karena menagih uang yang dijanjikan tidak kunjung ada. Mereka berdua sakit hati dengan perkataan korban, " kata Prasetyo saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Jumat (10/11/2023).

Dukun palsu itu menjanjikan bisa menggandakan uang senilai Rp 5 juta menjadi Rp 1 miliar.

Fredy kemudian memberikan uang senilai yang diminta sang dukun.

Praktik dukun pengganda uang ini sebenarnya langsung diketahui polisi begitu mayat Fredy ditemukan di kebun pisang.

"Dari keterangan para saksi dan hasil olah TKP di lokasi kita menemukan sepeda motor korban. Kemudian kita juga sudah menemukan rumah terduga pelaku dan di dalam terdapat ritual yang mengarah praktek penggandaan uang. Dan diduga pelaku merupakan dukun penggandaan uang, " kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Abdul Jalil di TKP, Kamis (9/11/2023) lalu.

Keduanya dijerat Pasal 378 KUHpidana dan atau Pasal 351 Ayat (3) KUHPidana dan atau Pasal 338 tentang Penipuan dan Atau penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia dan atau pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Baca juga: Populer Regional: Dukun Bunuh Pegawai RSUD Karawang - Sosok Mahasiswi yang Viral Dinikahi Dosen

Penyebab Kematian Korban

Polisi mengungkap dugaan sementara penyebab kematian Fredy Abdul Halim (41) pegawai honorer RSUD Karawang yang ditemukan tewas di kebun pisang.

"Untuk hasil otopsi memang di bagian belakang kepala korban terdapat trauma, " kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Abdul Jalil, Kamis (9/11/2023).

Kronologi Pembunuhan

Wakapolres Karawang Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo mengungkapkan, kronologis awal mula pembunuhan Fredy Abdul Halim (41).

Pada Sabtu (4/11/2023), Fredy datang ke rumah Suryano Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang.

"Sekitar Pukul 17.00 WIB Fredy datang ke rumah tersangka S, dia datang lebih dulu dan menunggu tersangka K, " kata Prasetyo saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Jumat (10/11/2023).

Tak berselang lama, Kusnadi pun datang dan menemui Fredy. Kemudian Kusnadi masuk ke rumah duluan dan meminta Suryano untuk berpura-pura menjadi dukun yang bisa menggandakan uang.

Setelah itu Fredy pun masuk ke dalam rumah. Sementara itu, Kusnadi menyiapkan rebusan tanaman kecubung.

Rebusan itu rencananya akan digunakan sebagai ritual, supaya korban berhalusinasi.

Tepat pada Pukul 22.00 WIB, Fredy kemudian diajak Kusnadi untuk melakukan ritual.

Lokasinya tak jauh dari rumah Suryano. Kusnadi pun memberikan minuman itu kepada korban.

Ritual pun dilakukan hingga dini hari, hingga mereka tertidur.

Pada hari Minggu (5/11/2023), Fredy terbangun dari tidurnya sekitar Pukul 08.00 WIB, sambil sempoyongan terus berteriak ngelantur.

Bahkan di warung dekat rumah Suryano, Fredy terus berteriak akan melaporkan para penipu.

Suryano pun mencoba menenangkan Fredy. Namun dia tetap mengoceh akan melaporkan Kusnadi dan Suryano karena penipuan penggandaan uang.

"Korban menolak untuk diajak ke dalam rumah. Sambil terus berteriak, justru korban pergi ke kebun pisang, " kata dia.

Selepas magrib, sekitar Pukul 18.30 WIB, Kusnadi yang baru bangun meminta Suryano mencari korban.

Sementara itu, korban terus berteriak di kebun pisang dan Suryano berusaha membujuk korban untuk kembali ke pondoknya.

"Namun korban tetap tidak mau dan terus berteriak menyebut mereka penipu, " kata dia.

Kesabaran Suryano pun habis dan takut akan ancaman Fredy yang akan melaporkan ke polisi.

Suryano mengambil kayu dan memukul Fredy dengan keras yang membuatnya tersungkur.

Fredy terlihat kesakitan, dia kemudian bangun dan duduk sambil memegang kepalanya.

Suryano kemudian meninggalkan Fredy dan membakar kayu yang digunakan untuk memukul Fredy di rumahnya.

Pukul 22.00 WIB, Kusnadi kembali bangun dari tidurnya.

Dia meminta Suryano untuk mencari kembali Fredy.

Suryano pun kembali datang ke kebun pisang, namun dia melihat Fredy sudah tak bernyawa.

Sadar Fredy sudah mati, Suryano kemudian mengatakan kepada Kusnadi jika Fredy tak ketemu.

Esok harinya, Senin (6/11/2023), Kusnadi datang kembali ke rumah Suryano meminta Suryano untuk mencari korban.

Kembali ke kebun pisang, Suryano melihat Kusnadi masih dalam keadaan terlentang seperti kemarin dan dia mengaku kepada Kusnadi tidak menemukan jejak korban.

Kusnadi pun mengira korban sudah pulang. Kemudian dia pun pergi dari Suryano ke tempat prostitusi Kobak Biru Telukjambe Barat untuk menghabiskan uang korban yang berhasil ditipunya.

Hingga akhirnya pada esok harinya jasad korban ditemukan oleh warga Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kronologi Penipu Mengaku Dukun Pengganda Uang Habisi Pegawai RSUD, Korban Berteriak Dekat Warung

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved