Minggu, 5 Oktober 2025

Hasil Ekshumasi Mahasiswa IAIN Gorontalo: Ada Penggumpalan Darah di Kepala, Cairan di Hati & Lambung

Ditemukan penggumpalan darah di bagian kepala, hati hingga lambung Hasan Saputro Marjono, mahasiswa IAIN Gorontalo yang meninggal saat pengkaderan.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNGORONTALO/HUSNUPUHI
Polres Bone Bolango akhirnya melakukan proses ekshumasi terhadap jenazah Hasan Saputro Marjono, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo yang meninggal saat pengkaderan. Hasilnya ditemukan penggumpalan darah di bagian kepala, hati hingga lambung korban. 

Diketahui, korban memiliki riwayat penyakit asma.

Sebelum mengikuti pengkaderan, korban diketahui dalam keadaan kurang sehat.

Meskipun begitu, korban tetap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam pengkaderan.

Saat melaksanakan hiking, korban pun drop karena tenaganya terlalu terforsir dalam giat tersebut.

Pihak panitia pun langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Aloei Saboe.

Namun belakangan, kematian Hasan diduga karena adanya tindak kekerasan.

Berdasarkan hasil temuan tim investigasi pihak kampus, mahasiswa tersebut meninggal karena kekerasan saat kegiatan pengkaderan kampus.

Darwin Botutihe, Ketua Tim Investigasi IAIN Gorontalo, mengatakan pihaknya telah menemukan fakta adanya kekerasan dalam proses pengkaderan yang diikuti oleh korban.

"Kita sudah mengungkap fakta yang sebenarnya dan kita temukan di antaranya indikasi itu ada (kekerasan)," jelas Darwin, Kamis (12/10/2023).

Pihaknya saat ini tengah melakukan perampungan administrasi guna penyerahan berkas hasil investigasi ke pihak Rektor IAIN Gorontalo.

"Masih itu melengkapi administrasi untuk di serahkan ke pak rektor, tapi hasilnya sudah ada," kata Ketua Tim Investigasi.

Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Bone Bolango juga telah mengungkap beberapa fakta baru terkait kematian Hasan Saputra Marjono.

Menurut keterangan Iptu Muhammad Ariyanto, Kasat Reskrim Polres Bone Bolango, pihaknya menemukan fakta bahwa pengkaderan itu ada dugaan kontak fisik.

"Pertama adanya keterangan tindakan fisik yang kami nilai masih jauh membahayakan," ujar Kasat Reskrim Polres Bone Bolango.

Selain itu, beberapa fakta lain yang ditemukan adalah adanya kekerasan lain di organ vital, seperti menendang di bagian dada.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved