Jumat, 3 Oktober 2025

Berita Viral

Kesal Dilihati, Siswa SMP di Banyuwangi Aniaya Teman hingga Tangannya Retak, Aksinya Diketahui Warga

Seorang siswa SMP di Banyuwangi, Jawa Timur dianiaya temannya sendiri hingga tangannya retak yang dipicu lantaran pelaku kesal dilihati korban.

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Nuryanti
TribunBanyuwangi
Inilah RDA (13) korban penganiayaan yang dilakukan oleh temannya berinisial B hingga tanganya mengalami retak pada Jumat (13/10/2023). 

Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut pun kemudian membawa keduanya ke rumah korban.

"B (terduga pelaku) juga diajak ke rumah saya sama warga. Saya tanya kenapa anak saya dipukuli. Ternyata masalah sepele sekali," tambah dia.

Dari pengakuan B, ia memukul korban lantaran kesal sempat dilihati oleh RDA.

Padahal menurut Kholifah, anaknya melihati terduga pelaku tanpa ada maksud apa-apa.

Setelahnya, korban kemudian dilarikan ke RSUD Blambangan untuk mendapat perawatan.

Hasil pemeriksaan petugas medis, korban mengalami retak tulang di tangan kirinya dan beberapa luka lain di bagian tubuh.

Retak tulang tangan itu juga harus dioperasi yang rencananya  akan dilakukan dalam waktu dekat.

Dinas Pendidikan Dampingi Korban dan Pelaku

Mendengar adanya kasus penganiayaan di lingkungan sekolah ini, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno kini memberikan pendampingan kepada B dan juga RDA.

Hal ini dilakukan agar korban dapat segera bisa melalui trauma yang dialaminya.

"Sudah kami lakukan pendampingan. Korban sudah kami dampingi untuk bisa sampai selesai masa sulitnya," Suratno, Senin (16/10/2023), dikutip dari TribunBanyuwangi.

Namun, pendampingan yang diberikan A akan berbeda dengan RDA.

Nantinya, pendampingan terhadap B akan dikoordinasikan dengan penegak hukum.

"Untuk terduga pelaku, kami koordinasi dengan aparat penegak hukum, sejauh mana pendampingan bisa kami lakukan. Dinas Pendidikan punya satu prinsip, baik korban maupun pelaku, sekolahnya harus tetap dijamin," tambah dia.

Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan pembinaan kepada para sekolah untuk lebih peka terhadap kasus ini.  

"Kami meminta agar membuat sistem layanan pendidikan yang lebih sensitif sehingga bisa mendeteksi dini (jika ada masalah) di sana," tuturnya.

(Tribunnews.com/Linda) (TribunBanyuwangi.com/Aflahul Abidin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved