Selasa, 30 September 2025

Kondisi Iin Saksi Kunci Kasus Perkelahian 2 Keluarga yang Menewaskan 3 Korban Semakin Membaik

Kondisi Iin Fernando, saksi kunci kasus perkelahian dua keluarga yang menewaskan 3 orang semakin membaik.

Editor: Dewi Agustina
TribunBengkulu.com/Ahmad Sendy Kurniawan
Ruang rawat Iin Fernando, saksi kunci duel maut dua lawan dua di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu dijaga ketat polisi. Kondisi Iin Fernando (29), saksi kunci kasus perkelahian dua keluarga yang menewaskan 3 orang di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu semakin membaik. 

Informasi yang dihimpun TribunBengkulu.com, peristiwa itu terjadi di lokasi hamparan Sawah Ulu Kurawan, Desa Sebilo, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan, Senin (14/8/2023) pukul 09.47 WIB.

Perkelahian berujung tewasnya 3 orang ini diduga dipicu konflik lama antara dua keluarga, soal perebutan batas lahan.

Pemicu duel maut antara Kani - Iin yang merupakan ayah dan anak dengan Jono-Dodi (kakak adik) diduga kuat karena permasalahan lama, saling klaim lahan persawahan.

Bahkan permasalahan ini sempat dimediasi namun gagal karena kedua keluarga keukeh dengan pendapatnya masing-masing.

Aparat kepolisian Polres Bengkulu Selatan sedang melakukan pengamanan di RSHD Manna usai duel maut dua lawan dua yang menewaskan 3 orang, Senin (14/8/2023). Satu orang lagi, Ini masih dirawat di RSHD Manna.
Aparat kepolisian Polres Bengkulu Selatan sedang melakukan pengamanan di RSHD Manna usai duel maut dua lawan dua yang menewaskan 3 orang, Senin (14/8/2023). Satu orang lagi, Ini masih dirawat di RSHD Manna. (TribunBengkulu.com/Ahmad Sendy Kurniawan)

Warga Desa Batu Kuning Ardianto mengatakan, pemicu perkelahian berujung maut ini diduga masih faktor permasalahan lama, yaitu saling klaim lahan sawah.

"Kalau cerita-ceritanya permasalahan lama. Saling akui lahan persawahan tempat lokasi kejadian tersebut," kata Ardianto, yang juga Kades Batu Kuning Terpilih.

Diketahui Desa Batu Kuning terletak bertetangga dengan desa yang menjadi TKP duel maut antara dua keluarga ini yakni Desa Sebilo.

Menurut Ardiyanto, lahan persawahan tersebut memang milik keluarga Kani.

Namun, menurut keterangan Jono, persawahan tersebut sudah dijual oleh salah seorang keluarga Kani.

Kemudian, permasalahan tersebut dilanjutkan pembuktian dengan memanggil orang yang diduga menjual lahan tersebut.

Setelah dipanggil dan dipertemukan, keluarga Kani yang disebut-sebut sudah menjual lahan sawah itu membantah pernyataan Jono.

Kani mengaku tidak pernah menjual lahan sawah ke Jono.

"Kalau ceritanya sawah tersebut sudah dibeli oleh orang tua Jono dari salah satu saudara Kani," kata Ardianto.

"Setelah dipertemukan dengan saudara Kani yang disebut menjual lahan kepada keluarga Jono, saudara Kani ini menyatakan tidak pernah menjualnya. Nampaknya, saling tidak terima lalu terjadilah perkelahian ini," jelas Ardianto.

Sementara itu, awal mula perkelahian berujung maut sampai saat ini belum diketahui.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved