Sabtu, 4 Oktober 2025

Mutilasi di Sleman

Korban Mutilasi di Sleman Disebut sedang Teliti soal LGBT, Kampus: Mungkin Masuk ke Kelompok Itu

Pihak UMY menyebut, korban mutilasi di Sleman sedang meneliti soal LGBT di DIY, sebelum ditemukan tewas termutilasi.

TribunJogja.com/Miftahul Huda/Ahmad Syarifudin
Dua pelaku mutilasi di Sleman dihadirkan di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023) (kiri). Petugas menunjukkan lokasi penemuan potongan tubuh milik mayat diduga korban mutilasi di Turi Sleman, Rabu (12/7/2023) malam (kanan). - Pihak UMY menyebut, korban mutilasi di Sleman sedang meneliti soal LGBT di DIY, sebelum ditemukan tewas termutilasi. 

Hal itu disampaikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi.

Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY, Minggu (16/07/2023)
Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY, Minggu (16/07/2023) (Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani)

"Kasus ini sudah pemberkasan," ujar Endriadi, Kamis (27/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

Endriadi menambahkan, jenazah RTA hingga saat ini belum dipulangkan ke kampung halamannya.

Sementara untuk potongan tubuh korban belum semua ditemukan.

"Sementara belum, jika ada perkembangan kami infokan," tambahnya.

Kenal lewat Facebook, lakukan aktivitas tak wajar

Awal kejadian tragis yang menimpa RTA bermula saat berkenalan dengan pelaku di media sosial Facebook.

W merupakan warga Magelang, sedangkan RD adalah warga DKI Jakarta.

Ketiganya juga tergabung dalam sebuah grup komunitas yang sama.

Dari grup tersebut, ketiganya lalu memutuskan untuk bertemu.

Pelaku RD kemudian datang ke Yogyakarta atas ajakan W, untuk menemui korban.

Baca juga: Update Mutilasi di Sleman: Polisi Lengkapi Berkas, Pihak UMY Bantah Korban Masuk Kelompok LGBT

Setibanya di Yogyakarta, RD dijemput oleh W. Keduanya kemudian pergi ke kos RTA pada Selasa (11/7/2023).

Adapun lokasi kos RTA berada di Desa Krapyak, Kecamatan Triharjo, Kabupaten Sleman.

Endriadi menjelaskan, grup komunitas yang diikuti ketiganya mempunyai aktivitas yang tidak wajar.

Saat tiba di kos korban itu, ketiganya melakukan aktivitas tidak wajar.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved