Sabtu, 4 Oktober 2025

Tersangka Pembunuhan Mawar Segera Disidang, Pemotongan Honor Covid-19 Pemicu KW Bunuh sang Dokter

KW nekat membunuh Dokter Mawar karena sakit hati akibat pemotongan honor Covid-19.

Penulis: Dewi Agustina
Tribun-Papua.com/Istimewa
Masih ingat kasus pembunuhan terhadap Dokter Mawartih Susanti atau dokter Mawar di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah? Kabar terkini, tersangka pembunuhan, KW telah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Nabire pada Kamis (22/6/2023). 

Kematian Dinilai Janggal

Penyebab kematian Dokter Mawartih Susanti, seorang dokter paru yang bertugas di Nabire, Papua Tengah akhirnya terungkap setelah 3 minggu pasca kematiannya.

Dokter yang biasa disapa Dokter Mawar ini sebelumnya ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di perumahan dokter, Kelurahan Sriwini, Nabire, Papua Tengah pada Kamis (9/3/2023) malam.

Kematian Dokter Mawar dinilai janggal oleh keluarganya.

Hal ini diketahui setelah pihak keluarga Dokter Mawar meihat kondisi jenazah korban.

"Setelah dibuka, kami lihat banyak tanda-tanda yang kami temukan yang saat ini tidak bisa kami ungkapkan," kata keluarga Dokter Mawar, Sermon Runtuk.

Hal senada juga diungkapkan salah satu teman korban.

Dia mengatakan bahwa Dokter Mawar sempat mengeluhkan mengenai keamanan di sekitar rumah dinasnya.

Mulut Berbusa, Pintu Terkunci

Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan saat kejadian Dr Mawar ditemukan tewas dengan mulut berbusa dan kondisi pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam.

"Jadi saat pertama kali ditemukan pintu kamar terkunci," ujar Kapolres.

Polisi lanjut Kapolres juga bergerak cepat dengan memeriksa jejak-jejak digital serta bukti-bukti yang ditemukan di lokasi kejadian untuk didalami agar kasus ini semakin terang benderang.

Saat ditanyakan adanya ancaman keamanan yang dialami oleh dr Mawar sebelum ditemukan meninggal dunia, Kapolres enggan menjelaskan lebih lanjut.

Yang jelas katanya polisi tidak akan membiarkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat terjadi di wilayah hukum Nabire lalu dialami oleh siapapun termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

"Kami tidak akan tinggal diam. Tak mungkin kami biarkan hal-hal yang menganggu Kamtibmas terjadi kepada siapapun termasuk dokter," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved