Minggu, 5 Oktober 2025

Diduga Menghina TGB, Anggota DPRD Lombok Tengah Minta Maaf

Supli mengaku postingan tersebut langsung dihapusnya begitu diingatkan admin group WhatsApp

Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Ketua Harian Partai Perindo Zainul Majdi atau dikenal Tuan Guru Bajang (TGB). 

"Setelah pesan yang pertama dia kembali sempat menjawab. Selanjutnya kemudian ia menghapus pesan tersebut. Meskipun demikian barang ini (pesan WhatsApp) sudah ke mana-mana," sebut Syamsul Qomar.

Dalam rentang waktu sekira satu jam perkara pesan Supli ini menjadi bahan diskusinya bersama Ketua Divisi Hukum Partai Perindo NTB Ikhsan Ramdany.

Baca juga: Digadang Jadi Cawapres, TGB: Perindo Berhak Mencalonkan Kadernya!

Ia juga berdiskusi dengan petinggi partai Perindo NTB lainnya.

"Saya mengatakan bagaimana ini kita sikapi. Kok ada ujaran kebencian seperti ini. Akhirnya udah setelah itu banyak komentar lagi yang pro dan kontra di Perindo."

"Namun intinya Perindo dan NWDI mempertanyakan Akhmad Supli ini dapat pesan berantai tersebut dari mana, siapa yang menulis dan dapat dari grup mana," ungkap Syamsul Qomar.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Syamsul Qomar tersebut belum dijelaskan hingga saat ini dan siapa yang membuat narasi ujaran kebencian tersebut.

Syamsul Qomar mengaku tidak tahu asal dari pesan berantai tersebut.

"Bisa berasal dari keluarganya atau grup apa atau partainya kita ndak tahu," beber Syamsul Qomar.

Syamsul Qomar sangat menyayangkan dan mengecam Akhmad Supli.

Lebih-lebih saat ini antara PKS dengan Perindo satu paket di pemerintah provinsi NTB.

Klarifikasi Supli

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah, Supli yang sebelumnya diduga menghina TGB sudah minta maaf.

"Saya Supli, anggota DPRD fraksi PKS menyampaikan permohonan maaf, baik kepada TGB pribadi maupun seluruh keluarga, seluruh abituren anggota yang ada di mana saja berada," ucapnya, Minggu (28/5/2023).

Supli juga mengharapkan pesan yang beredar di group WhatsApp tentang pernyataan yang menyebut TGB sebagai "pengikut iblis" tidak disebarluaskan lagi.

Kata dia, hal itu murni merupakan insiden ketidaksengajaan semata.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved