Selasa, 30 September 2025

Mapolsek Mimika Timur Diserang, Kapolsek Minta Provokator Serahkan Diri karena Ada Bukti Video

Polisi minta dua provokator penyerangan Mapolsek Mimika Timur menyerahkan diri. Keduanya telah diidentifikasi dan diminta menyerahkan diri.

Penulis: Faisal Mohay
Istimewa
Warga Mapurujaya Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Selatan melakukan aksi blokade jalan dengan membakar ban bekas, menyusul informasi adanya warga setempat yang tewas setelah dianiaya, Sabtu (25/2/2023). Polisi minta dua provokator menyerahkan diri. 

TRIBUNNEWS.COM - Mapolsek Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah diserang sekelompok massa pada Sabtu (25/2/2023) dini hari.

Penyerangan ini mengakibatkan dua anggota polisi mengalami luka karena lemparan batu hingga kaca di Mapolsek Mimika Timur pecah.

Kapolsek Mimika Timur, AKP Matheus T Ate akan menindak pelaku penyerangan karena memiliki bukti video dan meminta pelaku penyerangan segera menyerahkan diri.

"Jangan melarikan diri, lebih baik menyerahkan diri dan kami akan memeriksa sekaligus mencari jalan terbaik,” tegasnya, Minggu (26/2/2023), dikutip dari TribunPapua.com.

Baca juga: Kericuhan di Mimika: Warga Blok Jalan karena Dapat Kabar Ada Warga Tewas Dianiaya, Ini Kata Polisi

Ia menjelaskan kelompok massa yang menyerang Mapolsek Mimika Timur terpancing berita hoaks.

Kejadian seperti ini sudah berulang kali terjadi di Mapolsek Mimika Timur.

“Kenapa warga suka sekali menyerang Polsek jika terjadi masalah. Ini bukan baru pertama terjadi, tapi sudah berulang kali,” paparnya.

Sebelumnya, muncul isu terkait warga meninggal karena dianiaya personel Polsek Mimika Timur.

Kabar ini muncul karena polisi terlihat berada di lokasi korban mengalami kesakitan karena terjatuh di selokan.

Matheus membantah tudingan tersebut karena polisi yang berada di dekat korban sedang ingin memberikan pertolongan ke korban.

Baca juga: Beredar Kabar Seorang Tewas Dianiaya, Warga Mapurujaya Mimika Blokade Jalan hingga Serang Mapolsek

Tapi korban menolak pertolongan dibawa ke RSUD Mimika dan meminta diantarkan ke rumah untuk istrirahat.

"Korban bilang tidak apa-apa dan mau pulang untuk istirahat di rumah, sehingga anggota langsung antar ke rumah dalam kondisi kaki kiri patah," sambungnya.

Korban yang sempat jatuh ke selokan bernama Abdul Rahman Tuturop dikabarkan meninggal dunia.

Polisi kemudian menjadi sasaran penyerangan karena muncul isu korban dianiaya oleh petugas hingga meninggal.

Aksi penyerangan ini sangat disayangkan karena tidak ada bukti kuat korban meninggal karena dianiaya polisi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan