Tumpek Krulut, Perayaan Hari Kasih Sayang dan Kebahagiaan Umat Hindu di Bali
Tumpek Krulut adalah prayaan hari kasih sayang dan kebahagiaan bagi umat Hindu di Bali. Tumpek Krulut merupakan rangkaian dari enam jenis Tumpek.
Perayaan ini bertujuan memuliakan Tuhan dalam manifestasinya memelihara tumbuh-tumbuhan.
Pada Hari Tumpek Wariga, pemujaan dilakukan terhadap manifestasi Tuhan sebagai Dewa Sangkara penguasa tumbuh-tumbuhan.
Tujuannya, sebagai wujud rasa terima kasih yang sangat dalam terhadap kekayaan alam yang melimpah ruah.
3. Tumpek Kuningan
Tumpek Kuningan adalah perayaan klemenangan dharman melawan adharma.
Pada perayaan ini, umat Hindu di Bali melakukan pemujaan kepada para Dewa, Pitara untuk memohon keselamatan, kedirgayusan, perlindungan dan tuntunan lahir batin.

Baca juga: Rangkaian Prosesi Hari Raya Kuningan, Didahului dengan Perayaan Galungan
Hari Raya Tumpek Krulut dilaksanakan pada setiap hari Saniscara Kliwon Wuku Krulut.
Hari Raya ini adalah hari raya tentang seni atau keindahan.
Perayaan Hari Tumpek Krulut biasanya diwujudkan dengan melakukan upacara keagamaan.
Umat Hindu di Bali biasanya menggunakan sarana upacara pada segala jenis tetabuhan seperti gong, kebyar, granting, kendang serta alat tetabuhan lainnya yang biasa digunakan oleh para seniman.
5. Tumpek Uye
Tumpek uye atau Tumpek Kandang adalah perayaan umat Hindu untuk menghaturkan persembahan pada Sang Hyang Rare Angon.
Sang Hyan Rare Angon adalah manifestasi dari Dewa Siwa yang berfungsi sebagai penguasa dan penjaga semua binatang.
6. Tumpek Wayang
Tumpek Wayang adalah hari raya untuk memuja Dewa Siwa.
Tujuannya, agar menjaga kesucian dan keseimbangan alam semesta.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.