Kamis, 2 Oktober 2025

Aliran Sesat di Gowa

Sosok Wayang Hadi Kesumo, Pemimpin Bab Kesucian Gowa yang Ajarannya Dituding Sesat, Tutup Yayasannya

Pemimpin Bab Kesucian di Gowa, Wayang Hadi Kesumo, menutup yayasannya setelah ajarannya disebut sesat.

TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
Pemimpin Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Gowa, Wayang Hadi Kesumo, menutup yayasannya setelah ajarannya, Bab Kesucian, disebut sesat. Simak sosoknya. 

Pilih Tutup Yayasan

Sebuah gedung yayasan diduga aliran sesat di Kampung Butta Ejayya, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Selasa (2/1/2023)
Sebuah gedung yayasan diduga aliran sesat di Kampung Butta Ejayya, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Selasa (2/1/2023) (TribunGowa.com Sayyid Zulfadli)

Wayang Hadi Kesumo memilih menutup Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah miliknya pada Selasa (3/1/2023), setelah muncul tudingan sesat.

Ia memilih menutup yayasannya karena merasa tak dibimbing oleh pihak terkait, setelah muncul tudingan yayasannya sesat.

Baca juga: Anwar Abbas Angkat Bicara soal Aliran Bab Kesucian di Gowa yang Dianggap Sesat

Juga, karena Hadi tak ingin melawan aturan yang berlaku.

"Karena sudah dikatakan sesat, ya kita ikuti, makanya kita tutup."

"Kita dikatakan sesat, tapi dibimbing saja tidak, ya sudah tutup saja yayasannya."

"Mulai hari ini per tanggal 3 Januari 2023 kita tutup yayasan ini. Dinyatakan ditutup. Saya sendiri yang tutup," urainya.

"Apalagi, mau melawan, saya tidak mau melawan hukum, kita ikuti saja aturan yang berlaku," sambungnya.

Lebih lanjut, Hadi meminta MUI Sulsel bisa datang ke yayasannya dan membimbing dirinya jika memang dikatakan sesat.

Harapannya, agar MUI Sulsel bisa menunjukkan mana yang sesat, mana yang tidak.

"Saya terima kok kalau saya dibilang sesat, kalau memang saya sesat, saya minta dibimbing."

"Kalau saya sesat, saya minta ditunjukkan mana yang sesat," urainya.

Buntut viralnya Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah dituding sesat, Hadi mengatakan belasan santrinya memilih keluar.

Menurutnya, para santri tersebut memilih keluar daripada dicap ikut aliran sesat.

Padahal, sebelumnya ada 50-an santri yang belajar di yayasan milik Hadi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved